Jakarta,corebusiness.co.id– Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat serapan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) sebesar Rp 477,5, triliun per tanggal 31 Oktober 2024.
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan kinerja PNPB utamanya disumbang utama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU) .
“Mengenai kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak secara umum saya menyampaikan bahwa pencapaiannya sudah mencapai Rp 477,5 triliun, treatment sangat cukup tinggi, memang ada kontraksi ya, tentu karena tadi sudah di sampaikan karena difiliasi,” kata Anggito Abimanyu,dalam konferensi pers terkait APBN edisi November 2024, di kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (08/11/2024).
Lebih lanjut Anggito Abimanyu mengungkapkan dari Sumber Daya Alam (SDA) migas tercatat sebesar Rp 93,9 triliun atau 85,2 persen dari target APBN. Realisasi ini terkontraksi 4 persen yoy, akibat penurunan lifting minyak dan gas bumi yang tertunda onstream.
Anggito Abimanyu juga mengatakan penerimaan SDA migas juga terhambat oleh penyusutan produkai alamiah sumur migas yang tinggi.
Di sisi lain, penerimaan dari SDA nonmigas sudah terealisasi 100 persen dari target dengan nilai Rp 97,5 triliun. Penerimaan SDA nonmigas terkontraksi 16,6 persen yoy, lantaran moderasi harga batu bara sehingga royalti berkurang 24,9 persen.
“SDA migas 85,2 persen dari target ini turun karena lifting tadi, dan SDA non migas sudah 100 persen,” tambahnya.
Anggito Abimanyu menambahkan bahwa PNBP lainnya juga mengalami kontraksi sebesar 6,4 persen yoy. Realisasi PNBP lainnya tercatat mencapai Rp 125 triliun setara 108,5 persen dari target. (Robby).