160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Inflasi IHK September 0,21 Persen, Berikut Komoditas Penyumbang Inflasi

750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2025 tercatat 0,21 persen (mtm), dan secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 2,65 persen (yoy).

Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi IHK September yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat dan daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, BI meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2025 dan 2026.

Adapun kelompok inti yang mengalami inflasi pada September 2025 sebesar 0,18 persen (mtm), lebih tinggi dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 0,06 persen (mtm). Realisasi inflasi inti pada September 2025 disumbang terutama oleh komoditas emas perhiasan dan biaya kuliah akademi/perguruan tinggi. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas emas global serta faktor musiman dimulainya tahun ajaran baru pendidikan akademi/perguruan tinggi, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga.

Secara tahunan, inflasi inti September 2025 tercatat sebesar 2,19 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi  bulan sebelumnya sebesar 2,17 persen (yoy).

750 x 100 PASANG IKLAN

Inflasi juga terjadi pada kelompok volatile food sebesar 0,52 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,61 persen (mtm).

Inflasi kelompok volatile food disumbang antara lain oleh komoditas aneka cabai dan daging ayam ras seiring dengan pasokan yang terbatas akibat berakhirnya masa panen dan peningkatan biaya input produksi.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 6,44 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 4,47 persen (yoy).

BI memperkirakan, ke depan, inflasi volatile food tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara BI bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.

Selanjutnya, kelompok administered prices juga mengalami inflasi sebesar 0,06 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,08 persen (mtm). Inflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas sigaret kretek mesin dan tangan seiring dengan berlanjutnya kenaikan harga jual eceran rokok.

750 x 100 PASANG IKLAN

Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat inflasi sebesar 1,10 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,00 persen (yoy). (Rif).

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !