
Inflasi kelompok volatile food disumbang antara lain oleh komoditas aneka cabai dan daging ayam ras seiring dengan pasokan yang terbatas akibat berakhirnya masa panen dan peningkatan biaya input produksi.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 6,44 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 4,47 persen (yoy).
BI memperkirakan, ke depan, inflasi volatile food tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara BI bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.
Selanjutnya, kelompok administered prices juga mengalami inflasi sebesar 0,06 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,08 persen (mtm). Inflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas sigaret kretek mesin dan tangan seiring dengan berlanjutnya kenaikan harga jual eceran rokok.
Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat inflasi sebesar 1,10 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,00 persen (yoy). (Rif).