160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Dewan Gubernur BI Minta Perbankan Nasional Meningkatkan Pertumbuhan Kredit

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 21-22 Oktober 2025 menyatakan bahwa ketahanan perbankan Indonesia tetap kuat. BI meminta perbankan nasional untuk meningkatkan penyaluran kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dari sisi permodalan, Dewan Gubernur BI mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Agustus 2025 meningkat menjadi sebesar 26,03 persen, sehingga semakin kuat dalam menyerap risiko. Sementara rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan terjaga rendah sebesar 2,28 persen (bruto) dan 0,87 persen (neto) pada Agustus 2025.

“NPL (bruto) di sektor UMKM, juga sudah mulai menurun dari 4,55 persen pada Agustus 2025 menjadi 4,46 persen pada September 2025, meskipun masih pada level yang tinggi,” demikian catatan Dewan Gubernur BI.

Berdasarkan kondisi tersebut, hasil stress test BI  menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat, ditopang oleh kemampuan bayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga.

750 x 100 PASANG IKLAN

Dorong Pertumbuhan Kredit

Dewan Gubernur BI meminta perbankan terus meningkatkan pemberian kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Tercatat, kredit perbankan pada September 2025 masih di kisaran 7,70 persen (yoy), sedikit meningkat dari 7,56 persen (yoy) pada Agustus 2025.

Diungkapkan faktor masih rendahnya permintaan kredit, di antaranya karena dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang masih wait and see, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang masih relatif tinggi.

“Perkembangan ini tecermin dari fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada September 2025 yang masih cukup besar, yaitu mencapai Rp2.374,8 triliun atau 22,54 persen dari plafon kredit yang tersedia. Terutama pada segmen korporasi dengan kontribusi utama dari sektor perdagangan, industri, dan pertambangan, serta dengan jenis kredit modal kerja,” ungkap Dewan Gubernur BI.

Dari sisi penawaran, kapasitas pembiayaan bank memadai ditopang oleh rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 29,29 persen dan DPK yang tumbuh sebesar 11,18 persen (yoy) pada September 2025 seiring ekspansi keuangan pemerintah, termasuk penempatan dana pemerintah pada beberapa bank besar serta kebijakan pelonggaran likuiditas dan insentif kebijakan mikroprudensial BI.

750 x 100 PASANG IKLAN

Kendati demikian, menurut Dewan Gubernur BI, minat penyaluran kredit perbankan pada umumnya cukup baik sebagaimana tecermin pada persyaratan pemberian kredit (lending requirement) yang cukup longgar. Kecuali pada segmen kredit konsumsi dan UMKM seiring dengan sikap kehati-hatian bank di tengah risiko kredit pada kedua segmen tersebut.

Sementara untuk kredit modal kerja dan kredit konsumsi, berdasarkan catatan Dewan Gubernur BI, pertumbuhannya  melambat menjadi masing-masing sebesar 3,37 persen (yoy) dan 7,42 persen (yoy). Berbeda dengan pertumbuhan kredit investasi mengalami peningkatan  menjadi 15,18 persen (yoy).

BI memprakirakan pertumbuhan kredit 2025 berada pada batas bawah kisaran 8-11 persen dan akan meningkat pada 2026.

Untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan, ke depan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk meningkatkan pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan serta memperbaiki struktur suku bunga. (FA)

750 x 100 PASANG IKLAN

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !