
Jakarta,corebusiness.co.id–Pemerintah menargetkan pendapatan negara dalam APBN 2025 sebesar Rp 3.005,1 triliun. Hingga 31 Maret 2025, pendapatan negara mencapai Rp516,1 triliun.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono menyampaikan, kinerja APBN hingga 31 Maret 2025 telah mencatatkan pendapatan negara sebesar Rp516,1 triliun atau 17,2 persen dari target. Sementara itu, realisasi belanja mencapai Rp620 triliun atau 17,1 persen dari pagu APBN. Hampir dua kali lipat dari total belanja bulan sebelumnya sebesar Rp348,1 triliun. Sementara, defisit anggaran 0,43 persen dari PDB, menunjukkan pengelolaan fiskal yang hati hati.
Seperti diketahui, Pemerintahan Presiden Prabowo memasang target pendapatan negara dalam APBN 2025 sebesar Rp 3.005,1 triliun. Target ini merupakan peningkatan dari Rp 2.996,9 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Thomas Djiwandono menegaskan bahwa Indonesia tetap optimis ditunjukkan dengan kinerja fiskal yang cukup baik. Hal itu ia sampaikan dalam pidato kuncinya di HSBC Summit 2025, pada Selasa (22/4) di Jakarta.
Menurutnya, capaian saat ini menunjukkan perencanaan keuangan yang cermat dan pelaksanaan anggaran yang responsif dalam menghadapi dinamika perekonomian. Pemerintah telah dengan cepat beradaptasi dengan tantangan global.
Thomas memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mencapai 5,03 persen, dan pada kuartal IV-2024, PDB tumbuh 5,02 persen (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat dan sektor manufaktur yang tumbuh positif. Inflasi juga terkendali di level 1,03 persen (yoy) pada Maret 2025, dan surplus perdagangan Indonesia telah bertahan selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.