
Jakarta,corebusiness.co.id-Anak perusahaan PT Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang berfokus pada usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) di Blok Rokan, sudah merambah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 25 MWp.
PHR bertanggung jawab atas kegiatan eksplorasi dan produksi migas di Blok Rokan, yang merupakan salah satu blok migas terbesar di Indonesia.
Ternyata, PHR juga sedang membangun PLTS di Duri, Bengkalis, Riau, terbesar dari dua area kerja utama PHR lain, yakni, 18,3 MWp. Kemudian di Dumai 1,99 MWp dan Rumbai 5,51 MWp.
PHR telah memasang jejeran panel surya, yang berfungsi sebagai alat yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik, yang disebar di sejumlah titik area terbuka Duri Gate 1.1, Duri Gate 1.2, Kompleks Sinabung, serta Singgalang 1 dan 2.
Panel-panel surya dipasang di atas tanah atau model ground mounted dan rooftop pada kemiringan 10 derajat dan tampak berundak-undak.
Belakangan diketahui pembangunan PLTS yang berkolaborasi dengan PT Pertamina Power Indonesia selaku subholding Pertamina di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT) tersebut, untuk menopang operasi PHR. Mulai dari aktivitas lapangan–pemompaan minyak sampai pengolahan–perumahan maupun kebutuhan kantor.
PLTS di wilayah kerja (WK) Rokan ini disebut bagian dari upaya dekarbonisasi Pertamina Group. PHR mencatat, pembangkit energi bersih mereka potensi menurunkan emisi karbon 28.444 ton per tahun, setara 5.200 emisi mobil. Atau juga setara dengan penanaman 3,2 juta pohon. Termasuk penghematan biaya operasi sebesar Rp 8,4 miliar dalam setahun.