160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Menggali Manfaat di Balik Momok Menakutkan Dampak Nuklir

Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Ishak.
750 x 100 PASANG IKLAN

Manfaat Nuklir

Ishak menyatakan, berbagai perkembangan teknologi di bidang ketenaganukliran tujuannya adalah untuk mengelola, mengendalikan, menjamin keselamatan, keamanan, dan memberi manfaat bagi manusia.

Ia menyebutkan, nuklir sudah sejak lama dibutuhkan manusia di antaranya untuk bidang kesehatan, industri, penelitian, energi, dan lainnya.

Di bidang kesehatan, misalnya, Ishak mengklaim hampir tidak mungkin manusia menghindari teknologi nuklir.

750 x 100 PASANG IKLAN

Menurutnya, pertama kali dokter mengetahui penyakit yang diderita pasiennya melalui diagnosa keperawatan menggunakan alat X-Ray. Dalam teknologi yang lebih canggih, dokter menyuntikkan radioaktif untuk mengetahui jenis penyakit yang dideritanya. Tujuannya untuk mendiagnosa sampai sejauh mana level penyakit yang diderita pasien, khususnya untuk penyakit kanker.

“Nuklir akan baik-baik saja selama kita mampu mengendalikan dengan melakukan pengawasan sesuai standar dan ketentuan yang telah ditetapkan,” terangnya.

Mengutip sebuah hasil penelitian, Ishak mengungkapkan statistik risiko dari penggunaan nuklir relatif kecil. Kecelakaan PLTN, misalnya, 1 berbanding 1 juta.

“Dari 1 juta PLTN, kemungkinan 1 PLTN yang mengalami kecelakaan,” tukasnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Ishak membedakan antara orang yang terkontaminasi dan terpapar radioaktif. Kontaminasi radioaktif merupakan keberadaan zat radioaktif di atas batas normal pada benda atau tempat yang tidak seharusnya. Contohnya, ditemukannya zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk udang beku, baru-baru ini.

Sementara paparan radiasi adalah kondisi ketika tubuh manusia terkena radiasi yang berasal dari bahan radioaktif atau sumber radiasi lainnya, seperti sinar X  dan sumber radioaktif.

Ia lantas menjabarkan sifat-sifat radioaktif. Pertama, radioaktif ada yang tidak bisa terdeteksi oleh panca indera. Kedua, dapat berinteraksi dengan material, termasuk sel.

“Karena sifatnya bisa berinteraksi, kita bisa deteksi. Namun, ada radiasi nuklir yang sulit berinteraksi dengan material, yaitu radiasi yang berasal dari matahari yang lebih dikenal neutrino. Teknologi yang dikembangkan untuk mendeteksi neutrino sangat kompleks. Hanya dapat dideteksi dengan alat ukur radiasi,” ungkapnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Ishak menegaskan, radiasi sebenarnya ada dalam kehidupan manusia. Tanpa radiasi belum tentu manusia bisa ada di muka bumi ini. Radiasi bagian esensial dalam perkembangan secara biologis bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Seperti radiasi ultraviolet dibutuhkan manusia. Namun, harus dalam takaran atau dosis tertentu. (Rif)

Pages: 1 2Show All
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !