160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Kurtubi Berharap Prabowo Deklarasikan Industri Nuklir Terintegrasi Hulu-Hilir

750 x 100 PASANG IKLAN

ThorCon mengklaim mendapatkan sambutan baik dari Pemerintah Indonesia sebagai satu-satunya perusahaan nuklir yang beroperasi di Indonesia dalam pembangunan PLTN murni investasi swasta. Korporasi mengaku bisa membuktikan melalui surat rekomendasi Pemerintah Indonesia kepada ThorCon untuk mempersiapkan pelaksanaan proyek PLTN berbasis Molten Salt Reactor 2×250 MW (“TMSR500 atau Kelasa-1”). Rencana proyek PLTN ini akan dibangun di wilayah Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, dan digadang-gadang sebagai calon PLTN pertama di Indonesia.

Pulau Gelasa adalah sebuah pulau kecil yang berada di gugusan Kepulauan Bangka Belitung. Secara administrasi Pulau Gelasa terletak di Dusun Tanjung Berikat, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Pulau ini tepatnya terletak di sisi timur Pulau Sumatera. Pulau Gelasa memiliki luas 220,83 hektare dan merupakan pulau yang tidak berpenghuni.

Kurtubi mengamini langkah ThorCon yang akan membangun PLTN bebasis thorium dan non-APBN. Produksi listrik nantinya akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) dengan harga murah, di bawah US$ 0.7 per kWh.

“Ibarat buah durian yang merupakan “raja buah-buahan”, energi nuklir dapat dilihat sebagai rajanya energi. Secara alamiah kandungan listrik dari 1 gram thorium setara dengan listrik dari 3 ton batubara. Atau listrik dari 1 kilogram thorium setara dengan listrik dari 3 ribu ton Batubara,” kata Kurtubi.

750 x 100 PASANG IKLAN

Menurutnya, energi nuklir menghasilkan listrik bersih ramah lingkungan, bebas dari emisi karbon CO2, pollutant SOx, NOx, dan debu. Bersifat non intermittent, dan menyala non-stop 24 jam. Tidak tergantung pada iklim, hujan, angin, air sungai, air laut, dan tumbuh-tumbuhan.

“Teknologi PLTN Generasi ke-4 yang dikembangkan oleh para ahli nuklir sudah lebih aman. Karena proses kimianya tidak lagi pada tekanan atmosfir yang sangat tinggi, tetapi pada tekanan atmosfir normal,” jelasnya.

Ia mengutarakan, logam radioaktif thorium maupun uranium dengan biaya produksi listrik (LCOE) sangat kompetitif, bahkan ThorCon bisa menjual ke PLN di bawah US$0.7 per kWh.

“ThorCon sudah berjanji di depan publik ingin menjual listrik ke PLN dengan harga di bawah US$ 0.7 per kWh. Jadi, apa lagi yang harus ditunggu-tunggu, maka harus dipercepat pembangunan PLTN tersebut,” Kurtubi menekankan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Pria lulusan Mineral Economis, Colorado School Of Mines (CSM) USA tahun 1998, ini berpandangan pembangunan PLTN berbasis thorium bisa mengubah struktur industri listrik di Indonesia. Selain itu, bisa memberikan kelonggaran kepada PLN. Karena, selama ini PLN “dipaksa” membeli listrik dari PLTU melalui program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) pada Mei 2015.

Pages: 1 2 3 4 5 6
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Core Business

Bincang Kepo

Promo Tutup Yuk, Subscribe !