160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Dirjen Gatrik Jisman Perkirakan Kebutuhan SPKLU 63 Ribu Unit di Tahun 2030

Dirjen Gatrik, Jisman Hutajulu saat menyampaikan sambutan pembukaan diskusi di Webinar Sosialisasi Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025-2030, Selasa (18/2/2025)
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik), Jisman Hutajulu, mengatakan bahwa Ditjen Gatrik sudah menyusun Roadmap Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tahun 2024 -2030. Diproyeksikan, dari 1 juta unit KBLBB dibutuhkan sekitar 63 ribu unit SPKLU.

Dirjen Gatrik, Jisman Hutajulu menyampaikan, dalam penyusunan roadmap pihaknya dibantu Enhancing the Readiness for Transition of Electric Vehicle in Indonesia (ENTREV), yang merupakan kerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP).

“Tahun lalu saya minta project manager ENTREV untuk membuat kajian atau studi tentang pengembangan SPKLU. Saya melihat dari kajian itu, jika kita bandingkan dengan brand marking negara-negara yang lebih dulu mengembangkan SPKLU, seperti Norwegia, China, Vietnam, pada tahap pertama kelihatannya antara 5 sampai 7 tahun jumlah kendaraan listrik dengan ketersediaan SPKLU sudah linier,” kata Jisman saat membuka acara Webinar Sosialisasi Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025-2030, yang diikuti corebusiness.co.id secara online, Selasa (18/2/2025).

Namun, kata Jisman, diperkiraan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia tahun 2028 sudah eksponensial, tidak lagi linier. Karena itu, ke depan pengembangan SPKLU harus bisa berjalan dengan baik.

Jisman menyebutkan pertimbangan pemenuhan elemen supporting SPKLU untuk kebutuhan kendaraan listrik. Pertama, jika dilihat dari jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, sekitar 20,1 juta menghabiskan 1,4 juta barel BBM per hari. Sementara rata-rata produksi lifting minyak di Indonesia rata-rata 600 ribu barel per hari. Untuk memenuhi kuota kebutuhan di dalam negeri, maka Indonesia impor minyak antara 900 ribu sampai 1 juta minyak barel per hari.

750 x 100 PASANG IKLAN

Diestimasikan, dari 20,1 juta kendaraan konvensional, menggunakan BBM 1,4 juta barel per hari, diperkirakan menghasilkan 64 juta ton CO2 (karbon dioksida) equivalent per tahun.

“Sekitar 3 tahun lalu, ketika pandemi Covid-19, banyak masyarakat mengalami gangguan pernafasan. Saya pernah baca, sekitar 44 persen polusi udara akibat dampak dari transportasi berbasis BBM. Sementara dampak dari penggunaan listrik jauh lebih rendah,” tuturnya.

Regulasi SPKLU

Pemerintah mendorong pengembangan penggunaan kendaraan listrik dan SPKLU melalui beberapa peraturan, baik Perpres, Permen, hingga Kepmen. Jisman berharap, masyarakat tidak perlu lagi ragu membeli kendaraan listrik, karena pemerintah terus mendorong PLN dan mitra swasta untuk membangun SPKLU di semua wilayah di Indonesia.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Kita dorong bagi yang ingin mengembangkan SPKLU, perbandingannya jika dikembangkan di dalam kota, misalnya 5 unit, di luar kota dibangun 1 unit,” urainya.

Jisman menyampaikan Menteri ESDM sudah mengeluarkan Kepmen Nomor 5 Tahun 2024 yang mengatur pembangunan SPKLU di pusat perbelanjaan, perkantoran, industri, rest area tol, SPBU, tempat pariwisata, rumah sakit, stasiun kereta api, terminal bus, hotel, pelabuhan, dan tempat lainnya. Sebaran SPKLU direncanakan akan mengembangkan IP teknologi pengisian berupa medium charger, largefast charger, dan ultrafast charger, sesuai lokasi SPKLU.

Kepmen ESDM Nomor 5 Tahun 2024 juga mengatur klasifikasi pengembangan SPKLU di wilayah padat dan nonpadat penduduk.

“Jadi, badan usaha harus membangun SPKU dalam jumlah tertentu di wilayah nonpadat, sebelum dapat membangun kembali di wilayah padat penduduk,” imbaunya.

Menurutnya, proyeksi jumlah Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk roda empat sampai tahun 2030 sekitar 943 ribu atau 1 juta unit. Namun, dia berhararap proyeksi jumlah KBLBB tersebut bisa tercapai lebih cepat lagi.

750 x 100 PASANG IKLAN

Dari penggunaan KBLBB 1 juta unit, diperkirakan bisa menghemat penggunaan BBM 66 ribu barel per hari, atau menurunkan emisi hingga 1 juta ton CO2 equivalent per tahun, maka dibutuhkan pembangunan SPKLU sebanyak 63 ribu unit.

Untuk penyediaan SPKLU di Indonesia, baik di wilayah perkotaan maupun di luar kota, Jisman menyarankan pihak swasta berkoordinasi dengan PLN. Sehingga, penyediaan SPKLU lebih cepat dan memberikan keleluasaan pengguna kendaraan listrik men-charging kendaraannya. (Syarif)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Promo Tutup Yuk, Subscribe !