Jakarta,corebusiness.co.id-Hilirisasi sektor mineral dan batubara (minerba) serta minyak dan gas bumi (migas) menjadi salah satu agenda strategis nasional yang membutuhkan keterlibatan aktif pengusaha lokal.
Ketua Umum Asosiasi Pemasok Mineral dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), Anggawira menyebutkan, untuk mendukung pengusaha nasional agar tidak hanya menjadi “penonton” dalam proses hilirisasi, ada beberapa langkah yang harus dipersiapkan.
Pertama, Peningkatan Kapabilitas dan Kompetensi. Pengusaha nasional perlu meningkatkan kompetensi dan daya saing, baik dalam teknologi maupun manajemen bisnis.
“Kolaborasi dengan institusi pendidikan, lembaga riset, dan pelatihan berbasis industri menjadi hal yang krusial,” kata Anggawira.
Kedua, Akses Modal yang Lebih Mudah dan Kompetitif. Perbankan nasional memegang peran penting dalam memberikan dukungan finansial kepada pengusaha lokal.
“Pemerintah dapat mempertimbangkan kebijakan khusus, seperti bunga pinjaman rendah atau skema kredit yang disesuaikan untuk sektor hilirisasi,” saran Anggawira.
Ketiga, Kemitraan Strategis dengan Pemodal Asing (PMA). Meskipun dominasi PMA masih tinggi, kemitraan strategis antara perusahaan nasional dan PMA dapat menjadi solusi.
Menurutnya, pengusaha nasional perlu memperkuat posisi tawar melalui kepemilikan teknologi dan sumber daya manusia yang kompeten.
Keempat, Insentif Fiskal dan Regulasi Pro-Bisnis. Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal, seperti pengurangan pajak atau pembebasan bea masuk untuk peralatan industri hilirisasi.
Untuk ponin ini, Anggawira menekankan, regulasi yang mendukung keberlanjutan bisnis lokal di sektor strategis juga harus diperkuat.
Kemudian kelima, Peningkatan Infrastruktur dan Ekosistem Industri. Untuk mendorong pengembangan hilirisasi, perlu ada investasi besar pada infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, transportasi, dan kawasan industri terpadu. Hal ini, menurut Anggawira, akan menurunkan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi produksi.
Sementara dalam konteks program strategis Presiden Prabowo yang menekankan pada swasembada pangan, energi, dan air, Anggawira menilai, perlu dilakukan penguatan pengusaha nasional menjadi pilar utama.
Ia menyampaikan, pembangunan sektor hilirisasi tidak hanya menciptakan nilai tambah ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan ketahanan nasional.
“Dengan sinergi antara pemerintah, pengusaha, perbankan, dan masyarakat, Indonesia dapat mewujudkan visi besar menjadi negara yang mandiri dan berdaulat secara ekonomi,” pungkasnya. (Syarif)