160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Pundi-Pundi Cuan dari Budidaya Nilam

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. Foto: Tangkapan layar video di Facebook: Ahmad Muzani.
750 x 100 PASANG IKLAN

Kualitas Minyak Nilam

Disarikan dari berbagai sumber, untuk menghasilkan kualitas minyak nilam yang baik, ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan petani, sebagai berikut:

Pertama, hindari panen saat musim hujan. Air hujan dapat menurunkan kualitas pohon nilam dan mengurangi jumlah minyak saat proses penyulingan.

Panen nilam saat musim hujan berisiko menurunkan rendemen hingga 50 persen, yang biasanya setiap kali sulingan mendapatkan 10 kg minyak, hanya menghasilkan 5 kg minyak.

750 x 100 PASANG IKLAN

Kedua, saat panen perhatikan pohon nilam harus terpapar sinar matahari minimal 2 minggu sebelum panen. Karena untuk tanaman nilam, minyak diproses di kelenjar minyak pada daun dan batang melalui proses metabolisme yang melibatkan berbagai senyawa kimia pada tanaman.

Proses metabolisme ini membutuhkan energi dari proses fotosintesis yang membutuhkan cahaya matahari. Jadi, minyak tidak akan terbentuk tanpa adanya cahaya matahari.

Minyak nilam. Foto: Alodok.com

Ketiga, saat memotong tanaman hindari memetik pucuk nilam saat menjelang masa panen tiba untuk dijadikan bibit. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan minyak terbanyak ada pada tiga susun daun yang berada di atas atau bagian pucuknya.

Pengambilan batang dan daun nilam pada bagian pucuk akan memengaruhi jumlah rendemen minyak yang dihasilkan. Seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil rendemen, tergantung seberapa banyak pucuk yang diambil. Semakin banyak pucuk daun yang diambil, akan semakin mengurangi jumlah minyak yang akan dihasilkan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Jika ingin menghasilkan minyak yang maksimal, hindari mengambil pucuk nilam terlalu banyak. Jika butuh bibit dalam jumlah banyak, disarankan mengambil pohon nilam dalam masa pertumbuhan. Jangan mengambil pada pohon nilam yang siap dipanen.

Keempat, dari cara panen, yaitu sistem cabut dan sistem gunting. Kedua cara panen ini tentu saja menghasilkan rendemen yang berbeda. Cara panen dengan sistem gunting akan menghasilkan rendemen lebih banyak, karena hanya mengambil bagian daun dan batangnya saja.

Kandungan minyak terdapat pada batang, daun, dan akar. Namun, di bagian akar persentase kandungan minyak sangat sedikit dibandingkan di batang dan daun. Jika cara panen dengan sistem dicabut, akan mengurangi rendemen, karena akar nilam banyak mengambil ruang di dalam panci penyulingan. Selain, karena minyak yang dihasilkan di akar sangat sedikit.

Kalaupun masih ingin melakukan sistem cabut, akar nilam lebih baik dibuang agar lebih efisien. Karena, akar ini akan menambah bahan baku dan membebani biaya sewa penyulingan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Kelima, waktu panen. Menurut Nuryani dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik, panen dilakukan saat umur tanaman enam bulan, dan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau menjelang malam hari, agar kandungan minyak tetap tinggi.

Bila pemanenan dilakukan siang hari, sel-sel daun sedang berfotosintesis, sehingga daun kurang elastis dan mudah robek.

Keenam, pada saat proses pencincangan lebih baik dilakukan saat nilam agak kering atau sudah layu.

Ketujuh, proses penjemuran. Untuk mendapatkan hasil minyak maksimal, proses penjemuran dilakukan dua tahap. Tahap pertama, proses pelayuan dengan bantuan matahari selama dua hari. Tahap kedua, setelah dikeringkan dilanjutkan dengan diangin-anginkan selama 9 hari atau sampai nilamnya kering. Baru kemudian nilam tersebut dicincang dan disuling. (Rif)

Pages: 1 2Show All
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !