
“Di irigasi kami banyak eceng gondok. Beberapa waktu yang lalu kami sudah difasilitasi studi banding oleh PHE ONWJ, untuk melihat pemanfaatan eceng gondok jadi bungkus pengganti plastik. Kami juga ingin mengolah limbah laut jadi suvenir. Di sini ada banyak kerang berduri yang dibuang nelayan karena jadi hama,” katanya.
Gayung bersambut, rencana ini disambut baik PHE ONWJ. Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan mengatakan, inisiatif program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Nomor 14 tentang Kehidupan Bawah Air atau Ekosistem Laut dan SDG Nomor 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
“Melalui program ini, kami berupaya untuk mengurangi pencemaran laut akibat limbah plastik serta meningkatkan kualitas lingkungan pesisir. Kami percaya bahwa kolaborasi antara masyarakat lokal dan sektor swasta dapat menghasilkan solusi inovatif dalam menangani masalah sampah sekaligus memberdayakan komunitas,” kata Ery.
Pihaknya berharap, program ini tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah di wilayah pesisir, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Dengan melibatkan para istri nelayan sebagai pemilah sampah, dan para nelayan sebagai pengangkut sampah, kami berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan,” harapnya. (CB)