
Jakarta,corebusiness.co.id-Presiden Donald Trump mengatakan AS akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada negara mana pun yang bergabung di BRICS , jika menentang “kebijakan anti-Amerika”.
Presiden Donald Trump merasa terusik atas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-17 BRICS yang mengusung tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance”. Puncak KTT ke-17 BRICS dibuka Presiden Brazil sekaligus Ketua BRICS 2025, Luiz Inacio Lula dan Silva, di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janero, Brazil, pada Minggu (6/7/2025).
Dalam sambutan pembukaan, Lula menyamakan BRICS dengan Gerakan Non-Blok pada masa Perang Dingin, yaitu sekelompok negara berkembang yang menolak bergabung dengan salah satu pihak dalam tatanan global yang terpolarisasi.
“BRICS adalah pewaris Gerakan Non-Blok. Dengan multilateralisme yang diserang, otonomi kita kembali terkendali,” kata Lula seperti dikutip Reuters, Senin (7/7/2025).
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu sore, kelompok tersebut memperingatkan bahwa kenaikan tarif mengancam perdagangan global, dan melanjutkan kritik terselubungnya terhadap kebijakan tarif Trump. Beberapa jam kemudian, Trump memperingatkan bahwa ia akan menghukum negara-negara yang ingin bergabung dengan kelompok tersebut.
“Negara mana pun yang bersekutu dengan kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan Tarif tambahan 10 persen. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social.