
Jakarta,corebusiness.co.id-Founder dan Chairman Pewarta Institute, Raja Suhud Victor Hugo mengatakan, sebagai sovereign investment company, Danantara pada prinsipnya merepresentasikan arah baru pengelolaan BUMN. Masih perlukah Kementerian BUMN?
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (8/5/2024). Presiden Prabowo mengundang Rosan untuk membahas perkembangan Danantara serta arah investasi ke depan.
Dalam keterangannya, Rosan menjelaskan bahwa diskusi tersebut menekankan pada evaluasi dan asesmen terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah pengelolaan Danantara. Dia menjelaskan juga terkait arahan Presiden Prabowo terhadap pemilihan para pimpinan BUMN.
“Ya, karena memang kita kembali lagi yang dipilih ini kalau Bapak bilang itu yang best brain, best talent yang ada, yang berdasarkan meritokrasi ya. Jadi yang bedasarkan yang terbaik,” ujar Rosan.
Presiden Prabowo, kata Rosan, menekankan pentingnya memilih talenta terbaik yang berlandaskan semangat cinta tanah air.
“Kalau cinta tanah air kan tidak melakukan hal-hal yang negatif ya korupsi dan yang lain-lain,” jelasnya.
Terkait kabar mengenai penundaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan aksi korporasi BUMN non-Tbk, Rosan menjelaskan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk memastikan Danantara sebagai pemegang saham dapat mengawasi operasional secara baik dan benar.