160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Paidi: Saya Tetap Optimis, Porang Dibutuhkan Dunia

Paidi memperlihatkan umbi porang dari katak atau bibit varietas unggul. Foto: blogspot pengusaha.
750 x 100 PASANG IKLAN

TANAMAN porang (Amorphophallus Muelleri Blume) sudah dibudidayakan petani Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, sejak tahun 1970-an. Ketika itu, hasil panen porang petani cukup diminati konsumen.

Budidaya porang dari Desa Kepel ini sempat mengangkat derajat dan taraf perekonomian Paidi. Paidi sempat memetik kesuksesan sebagai petani porang hingga menjadi miliarder.

Padahal, sebelumnya hidup Paidi pas-pasan. Ia bekerja serabutan, mulai dari menjual tahu, ayam, buah, hingga daun cengkeh. Setelah semua usahanya tersebut gagal, ia sempat berkebun dan berjualan kripik yang dititipkan ke warung-warung.

“Saya sempat putus asa, saya berhenti dan tidak melakukan apa-apa. Saya cuma berkebun di belakang rumah, hanya istri yang menguatkan saya. Kami jualan keripik dari warung ke warung, sehingga kami bisa makan,” tutur Paidi.

750 x 100 PASANG IKLAN

Untuk bisa bertahan hidup, ia memutuskan untuk memulung. Penghasilannya saat itu sebagai pemulung antara Rp25.000 hingga Rp 30.000 per hari. Baru pada 2010, dia dikenalkan seorang teman pada tanaman porang. Dari sana, dia mulai belajar tentang tanaman yang banyak dibudidayakan di kawasan Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

“Berawal dari teman yang mengenalkan porang, saya mencoba mempelajari dan menganalisa peluangnya serta sistem pemasarannya melalui internet. Kalau siang mencari rosok, kalau malem belajar (porang),” ujarnya.

Tahun 2007, Paidi mendapat pinjaman uang Rp700.000 dari seorang kenalannya. Uang itu ia jadikan modal untuk membeli jagung. Dari jualan jagung, dia menghasilkan Rp10 juta. Kemudian uang tersebut digunakan untuk membeli bibit porang dari petani alias menjadi pengepul.

Dari produksi awal hanya 7 kilogram (kg), dia membudidayakan porang di lahan lebih dari 10 hektare (ha). Ia pun mendirikan perusahaan PT Paidi Indo Porang di tahun 2019, dan telah mengekspor porang ke China.

750 x 100 PASANG IKLAN

Seiring waktu, pria berciri khas rambut gondrong sebahu ini punya jaringan petani binaan lebih dari 1.000 orang di seluruh Indonesia. Berkat kesuksesannya membudidayakan porang, Paidi dijuluki master porang.

“Saya hanya mantan seorang pemulung yang mengubah profesi ke petani porang, lanjut ke pengepul porang. Gelar master saya tidak membeli, juga tidak meminta. Itu sebutan orang-orang, mungkin banyak media yang menyebut saya master porang, jadi gelar master itu hanya sebutan,” ungkap pria lulusan STM ini.

Nama Paidi Porang bahkan sampai menasional, selain ia rajin membuat konten-konten tentang budidaya dan peluang bisnis porang di kanal Youtube Paidi Porang Official, diundang sebagai narasumber Andy F. Noya di acara Kick Andy, serta media massa nasional lainnya.

Namun, di tengah langkahnya menggeluti sekaligus membesarkan bisnisnya, Paidi harus menerima kenyataan pahit. Pondasi kerajaan bisnisnya runtuh.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Saat ini saya harus memulai bisnis porang dari nol lagi,” ucapnya kepada corebusiness.co.id, Rabu, 8 Oktober 2025.

Melalui wawancara via telepon, Paidi menuturkan peluang bisnis porang yang dibutuhkan dunia untuk berbagai produk olahan, hingga keinginannya membangkitkan kembali usahanya tersebut. Berikut petikan wawancaranya:

Sempat merasakan kesuksesan sebagai petani porang dan saat ini mengalami kendala, ada keinginan keluar dari musibah yang Anda alami?

Sekarang saya sedang fokus mem-branding untuk melayani suplai bibit porang ke produsen. Saya sudah mempunyai izin edar dan tangkar bibit porang varietas lokal, sehingga bibit porang saya bisa masuk ke perusahaan dan instansi.

Pages: 1 2 3
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !