
Perempuan juga berperan sebagai motor penggerak ekonomi dan perdagangan di berbagai daerah, mulai dari kewirausahaan berbasis rumah tangga, pertanian keluarga, hingga industri kreatif dan digital.
“Meski kontribusinya signifikan, partisipasi perempuan dalam sektor formal dan posisi kepemimpinan masih perlu terus ditingkatkan agar peran penting mereka semakin tercermin dalam indikator ekonomi nasional,” urai Roro.
Ia mengutarakan, pemerintah menyadari sebesar 64,5 persen UMKM Indonesia dimiliki oleh perempuan. Oleh karenanya, penting bagi pemerintah untuk mendukung UMKM agar semakin berdaya, sehingga para perempuan yang berperan aktif di dalam pengembangan UMKM tersebut juga ikut merasakan dampak positifnya.
Meski demikian, Roro juga menekankan masih terdapat tantangan yang dihadapi perempuan, seperti keterbatasan akses terhadap pelatihan, pembiayaan, dan pasar. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menjawab tantangan tersebut dan memastikan perempuan mendapatkan kesempatan yang setara dalam mengembangkan potensi ekonominya.
Lebih lanjut, Roro menjelaskan, salah satu bentuk dukungan konkret yang dilakukan Kementerian Perdagangan adalah melalui pelatihan UMKM. Kemendag memiliki Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) di Jakarta.