
Menariknya, pengembangan alat ECG hanya memerlukan biaya sebesar Rp 41 juta, investasi yang sangat efisien bila dibandingkan dengan potensi kerugian akibat downtime. Selain efisiensi, ECG juga meningkatkan aspek keselamatan kerja karena inspektor tidak lagi harus melakukan kontak langsung dengan peralatan berat yang sedang diperiksa. Hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan pengguna terhadap alat ini mencapai skor likert 4,9.
Atas terobosannya ini, tim PC PROVE ECG meraih penghargaan Platinum dalam ajang Annual Pertamina Quality Award (APQA) 2025, bersama inovasi PC PROVE Tidak Takut Api. Sementara itu, PC PROVE MINDCRAFT berhasil memperoleh penghargaan Gold, disusul oleh FT PROVE TD RANGER 1 dan RT PROVE IGNITE 21.2 di kategori Silver.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini.
“Inovasi ECG adalah bukti nyata bahwa insan Pertamina mampu menjawab tantangan industri dengan solusi yang konkret dan berdampak. Ini adalah wujud dari transformasi berkelanjutan yang kami dorong, tidak hanya dalam efisiensi operasional, tetapi juga dalam aspek keselamatan dan keandalan kerja,” ujarnya.