
Saat ini, sebagian besar lapangan migas di Indonesia berada pada fase mature dan mengalami penurunan produksi. Melalui CTU Services, Elnusa menawarkan solusi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produksi migas. Contohnya, di Zona 9 Regional 3 Kalimantan yang meliputi WK PHSS, PEP Sangatta, PEP Sangasanga, dan PEP Tanjung, sebagian besar aktivitas perawatan sumur memanfaatkan CTU Unit Elnusa.
“Ada banyak optimalisasi yang dapat dimanfaatkan dari teknologi CTU sehingga sumur-sumur yang sudah mengalami penurunan akibat permasalahan di lubang sumur maupun sekitar perforasi dapat kembali ditingkatkan produksinya,” tambah Andri.
Beberapa teknologi implementasi CTU Elnusa yang mendukung peningkatan produksi antara lain Permanent Coiled Tubing Gas Lift (PCTGL), Velocity Dual Completion CTU, Stimulasi Sand Control Chemical, Pertasolvent, serta MicroCracking Stimulation.
Untuk menggarap peluang pasar yang terus berkembang, Elnusa saat ini mengoperasikan 5 unit CTU dan sedang menambah 2 unit baru hasil kerja sama dengan brand fabrikasi internasional asal Inggris yang siap beroperasi pada akhir 2025. Sejalan dengan itu, Elnusa juga memperkuat kompetensi SDM melalui CTU School sebagai sarana transfer knowledge.
Kehadiran CTU Services Elnusa tidak hanya menjadi solusi efisien untuk perawatan dan optimasi sumur, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan operasi migas nasional. Melalui kolaborasi erat dengan Pertamina Group, KKKS, dan mitra global, Elnusa siap memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program Asta Cita Pemerintah menuju ketahanan dan swasembada energi. (FA)