Dampak Mekanisasi terhadap Produktivitas
Data empiris menunjukkan peningkatan produktivitas padi di lahan yang telah menggunakan combine harvester meningkat 28% dibanding lahan manual (Balitbangtan, 2023). Selain itu, waktu tanam berkurang dari 7 hari menjadi 2 hari/ha, menurunkan biaya tenaga kerja hingga Rp2 juta/ha.

Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, selain dukungan mekanisasi, juga dibutuhkan cetak sawah baru. Kedua program ini saling melengkapi. Mekanisasi menjamin efisiensi produksi di lahan baru, sementara cetak sawah memperluas basis produksi pangan. Ketika digabungkan, keduanya mampu meningkatkan suplai beras regional hingga 6.000 ton per tahun di Kabupaten Tanah Laut.
Strategi pengembangan transformasi pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tanah Laut meliputi:
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sistem pertanian sekaligus menekan emisi karbon hingga 15% melalui efisiensi bahan bakar dan optimasi input.
Mekanisasi tidak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga pada perubahan sosial di pedesaan. Tersedianya alsintan memunculkan lapangan kerja baru seperti operator, teknisi, dan penyedia jasa sewa alat.
Di sisi lain, mekanisasi yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan ketimpangan akses antara kelompok tani besar dan kecil. Karenanya, kebijakan harus inklusif dan memastikan partisipasi petani kecil dalam rantai nilai.
Secara lingkungan, mekanisasi dapat mendukung pertanian ramah lingkungan bila diintegrasikan dengan pertanian presisi dan irigasi hemat air. Kementan (2023) mencatat bahwa penggunaan rice transplanter mengurangi kebutuhan benih hingga 25% dan pemakaian air hingga 15%.
Transformasi pertanian berkelanjutan melalui mekanisasi dan cetak sawah di Kabupaten Tanah Laut merupakan langkah strategis menuju ketahanan pangan daerah. Mekanisasi meningkatkan efisiensi, menekan biaya produksi, dan memperluas akses petani terhadap teknologi modern. Namun, keberhasilan jangka panjang membutuhkan sinergi kebijakan lintas sektor, penguatan kelembagaan, dan inovasi pembiayaan. (Penulis adalah Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang)