160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Transformasi Pertanian Berkelanjutan melalui Mekanisasi, Dukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Tanah Laut

Data empiris menunjukkan peningkatan produktivitas padi di lahan yang telah menggunakan combine harvester meningkat 28% dibanding lahan manual (Balitbangtan, 2023).
750 x 100 PASANG IKLAN

Oleh: Mulyono

KETAHANAN PANGAN merupakan aspek fundamental dalam pembangunan nasional dan daerah. Kabupaten Tanah Laut, sebagai salah satu sentra pertanian di Kalimantan Selatan, memiliki potensi besar dalam produksi padi sawah. Namun, dinamika perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan menurunnya minat generasi muda dalam sektor pertanian menjadi tantangan nyata. Dalam konteks ini, mekanisasi pertanian bukan hanya sebagai inovasi teknologi, melainkan sebagai strategi transformasi sosial-ekonomi yang berkelanjutan.

Pertanian berkelanjutan mengacu pada sistem produksi yang memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya (FAO, 2018). Prinsipnya meliputi efisiensi sumber daya, konservasi lingkungan, dan keberlanjutan sosial-ekonomi.

Menurut Kementerian Pertanian (2023), mekanisasi adalah penerapan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk menggantikan tenaga manusia atau hewan, yang bertujuan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan ketepatan waktu dalam seluruh rantai produksi pangan. Tingkat mekanisasi diukur melalui indeks mekanisasi (HP/ha) yang menunjukkan rasio antara daya mesin dan luas lahan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Program cetak sawah merupakan kebijakan nasional dalam memperluan lahan tanam untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan. Menurut data Kementan (2025), program cetak sawah ini berkontribusi pada perluasan 225.000 hektar lahan baru di Indonesia, Kalimantan Selatan seluas 30.000 hektar, termasuk di Kabupaten Tanah Laut seluas 4.056 hektar.

Kabupaten Tanah Laut memiliki luas Baku Lahan Sawah (LBS) 27.079,15 hektar dengan rata-rata Indeks Pertanaman (IP) 129% dalam setahun, dengan rincian IP 100 seluas 19.116 hektar, IP 200 seluas 7.942 hektar dan IP 300 seluas 20,25 hektar.

Luas panen padi tanah laut tahun 2024 mencapai 19.842 hektar dengan total produksi 103.218 ton gabah kering giling (BPS, 2024). Rata-rata produktivitas mencapai 5,2 ton/ha, sedikit di atas rata-rata Provinsi Kalimantan Selatan (5,0 ton/ha). Kecamatan Tambang Ulang, Bati-Bati, dan Kurau merupakan sentra utama produksi padi sawah.

Tingkat mekanisasi berdasarkan data Dinas Pertanian (2024), yaitu traktor roda dua 1.092 unit, rice transplanter 45 unit, combine harvester 61 unit, dan pompa air 523 unit.  Namun, hanya sekitar 58% alsintan yang aktif digunakan secara optimal. Hambatan utama adalah kurangnya operator terlatih, biaya bahan bakar, dan manajemen kelembagaan UPJA yang belum efisien.

750 x 100 PASANG IKLAN

Pages: 1 2
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !