
Mulai dari kegiatan penambangan di hulu, diikuti dengan kegiatan smelter yang mengolah hasil tambang nonstop 24 jam, hingga kegiatan pabrik/industri hilir yang mengolah output smelter menjadi produk final siap pakai dan siap diekspor–yang juga beroperasi nonstop 24 jam. Selain secara geologis, negara kita dikaruniai oleh Yang Maha Kuasa kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) bahan bakar energi nuklir berupa uranium dan thorium.
Hampir semua dari sekitar 50 negara yang tergolong negara industri maju, saat ini sudah memanfaatkan listrik dari PLTN. Sehingga sangat tepat apabila Presiden Prabowo Subianto memproklamirkan Lahirnya Industri Nuklir Terintegrasi Hulu hingga Hilir di tanah air. Dengan memanfaatkan dan menyempurnakan Lembaga Nuklir Negara yang sudah ada.
Maka, proses investasi PLTN non-APBN jangan dipersulit. Industri nuklir akan menciptakan banyak lapangan kerja baru dari berbagai disiplin ilmu. Indonesia menjadi negara industri maju semakin optimis tercapai.
Jika tidak segera melahirkan industri nuklir, kita semakin tertinggal jauh dari China. Bahkan China akan melangkah lebih jauh lagi.