Sekitaran setahun melanglang buana di negara lain sambil memperdalam ilmu perminyakan, pada tahun 2000 Didik memutuskan berhenti bekerja dari Caltex. Setelah menemukan partner bisnis yang dirasakan on the track, pada tahun 2001 Didik dan partner-nya mendirikan PT Mitra Prana Abadi Sentosa (PT MPAS). Bidang bisnis perusahaan masih bersentuhan dengan minyak dan gas (migas).
“Perjalanan kami membangun PT Mitra Prana Abadi Sentosa di tahun 2001 penuh perjuangan dan doa. Ketika itu semua serba minimalis, hanya beberapa orang saja. Saya sebagai tenaga inti di PT MPAS,” ujar Direktur Utama PT MPAS.
Di awal-awal menjalankan roda perusahaan, PT MPAS sebagai pembuat dan penjual alat pengukur produksi minyak atau well test dari sumur-sumur minyak. Seiring waktu, PT MPAS mengembangkan layanan jasa atau Well Test Services Company di tahun 2009.
“Setelah perusahaan menambah layanan jasa well test, baru dilakukan perekrutan karyawan. PT MPAS juga memberikan pelatihan kepada karyawan baru hingga mereka menjadi tenaga terlatih dan berkompeten untuk melakukan bidang pekerjaan yang ada di MPAS,” jelasnya.
Ia cerita, pengembangan layanan jasa well test diawali ketika PT MPAS mempunyai sebuah teknologi Accuflow. Teknologi Accuflow merupakan pengembangan dari teknologi lama atau disebut Konventional Well Test Separator, dikembangkan menjadi lebih kompleks, sehingga dari sisi biaya menjadi lebih rendah dan cara pengoperasiannya lebih efisien dan simpel.
“Accuflow sendiri sudah dikembangkan tahun 90-an,” imbuhnya.
Didik mengutarakan, yang namanya kerja di dunia perminyakan, PT MPAS harus mengikuti prosedur yang berlaku dari perusahaan minyak. Sebagai kontraktor, jika ingin menjalin kerja sama jasa well test di perusahaan minyak, terlebih dulu mengikuti proses dan ketentuan tender.