
Selain itu, Budi juga memiliki porsi besar di PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan e-commerce Blibli (PT Global Digital Niaga Tbk/BELI). Hingga saat ini, Budi masih menjadi simbol konglomerat dengan diversifikasi bisnis paling luas.
Posisi keempat, ditempati Michael Bambang Hartono, kakak Robert Budi Hartono. Michael memiliki harta 18,6 miliar dolar AS (Rp308,63 triliun).
Kekayaan Michael sebagian besar berasal dari saham BCA dan bisnis keluarga di bawah Djarum Group. Ia juga memiliki kepemilikan besar di Menara TOWR.
Selanjutnya di posisi kelima, ada nama konglomerat Otto Toto Sugiri, yang memiliki harta 12,5 miliar dolar AS (Rp207,46 triliun). Pendiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII) ini, adalah sosok penting di balik perkembangan industri pusat data (data center) di Indonesia. Julukan Bill Gates-nya Indonesia disematkan pada Otto Toto Sugiri berkat kiprahnya di sektor digital.
Lonjakan kebutuhan cloud computing dan transformasi digital nasional mendorong valuasi perusahaannya meningkat tajam. Hal tersebut menjadikannya salah satu miliarder teknologi teratas di Asia Tenggara.
Miliarder Termuda Indonesia
Dari kalangan generasi muda, mulai muncul pengusaha-pengusaha yang sedang bersinar. Sebut saja Raffi Ahmad.
Harta kekayaan yang dimiliki Raffi sebagian besar berasal dari industri hiburan dan bisnis kreatif. Ia termasuk selebritas dengan aset bisnis terbesar di bidang media dan digital.