Untuk diketahui, Emy sendiri terlibat langsung pada Survey Investigation Design (SID) cetak sawah di Kapuas, Kalimantan Tengah. Kata dia, keterlibatan petani milenial sangat dibutuhkan dalam upaya regenerasi petani guna menyukseskan program swasembada pangan pemerintah. Untuk itu, dia berharap para mahasiswa memiliki perspektif berbeda terkait sektor pertanian yang telah bertransformasi menjadi pertanian modern.
“Kami dari prodi Agro Teknologi Pertanian yang terjun langsung ke pertanian melihat kunjungan ini sebagai hal yang sangat positif. Dan kami ingin tahu bagaimana kegiatan internal di Kementan yang selama ini menangani sektor pertanian,” katanya.
Safa (20), salah satu mahasiswa Agro Teknologi Pertanian yang turut hadir pada kunjungan mengaku bangga dengan pembangunan sektor pertanian yang selama ini dikerjakan.
“Kami ingin belajar dari sisi komunikasi bisnis yang dibangun Kementan dengan stakeholder, dan bagaimana Kementan mengatasi isu-isu pertanian, seperti pupuk dan harga yang disampaikan oleh Bapak Kepala Biro. Selain itu, terkait program petani milenial, perlu dilakukan branding secara kontinyu agar kaum milenial termotivasi menekuni sektor pertanian,” jelasnya. (ADV)