Jakarta,corebusiness.co.id– Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, menyampaikan keprihatinan terhadap Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) yang disebutnya “geblau” dan “grusa-grusu” (gegabah), lantaran menindak perusahaan sawit yang memiliki rekam jejak bagus.
Rokhmin Dahuri menyatakan dukungan terhadap Satgas PKH dalam menertibkan tata kelola sawit di Indonesia. Bahkan, harus menindak tegas perusahaan-perusahaan sawit yang terbukti nakal.
Namun, ia juga mengingatkan Satgas PKH harus benar-benar teliti ketika ingin mengambil tindakan terhadap perusahaan sawit.
“Selamatkan sawit dengan cara benar-benar diteliti. Kalau pengusaha yang nakal memang harus dibabat, tapi kalau yang baik, tolong dijaga,” kata Rokhmin dalam keterangan tertulis, Selasa (24/11/2025).
Rokhmin juga menyoroti Danantara yang menurutnya kurang kompetensi di bidang sawit. Hal ini terkait 3,7 juta hektar lahan perkebunan sawit yang diambil alih Satgas PKH dan dijadikan aset Danantara. Namun, tidak dikerjakan sendiri oleh Dananantara, dan dikembalikan lagi kepada pengusaha nakal.
“Karena itu, saya meminta kewibawaan dan powerful-nya Menteri Pertanian digunakan untuk menyelamatkan sawit di Indonesia,” ucapnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan Perikanan tersebut menuturkan, dua minggu sebelum digelar Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian, Senin (23/11/2025), dia menerima audiensi dengan asosiasi sawit. Ia menerima informasi bahwa Indonesia adalah produsen sawit terbesar di dunia.
Menurutnya, sekitar 70 persen produk turunan sawit berupa minyak mentah (crude palm oil/CPO) di dunia berasal dari Indonesia. Kontribusi devisa dari sawit sekitar 39 miliar dolar AS, yang ia sebut sebagai salah satu penopang utama.
Karena itu, ia menekankan kepada pemerintah agar lebih menggali potensi dan peluang dari komoditas sawit serta produk-produk turunannya, yang secara nyata telah memberikan kontribusi devisa bagi negara. (Rif)