160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Petani Keluhkan Harga Gabah di Bawah HPP, Ini Tanggapan Dirut Bulog

Petani di Kampung Kuripan, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung sedang melakukan proses perontokkan gabah dari malai padi yang sudah dipanen. Foto: Istw
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Di beberapa daerah pada Januari 2025 sudah panen padi. Para petani mengeluhkan penjualan gabah, karena dinilai di bawah ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 GKP per kilogram. Pemerintah dan Komisi IV DPR RI meminta Perum Bulog segera membeli hasil panen padi petani.

Para petani di Kampung Kuripan, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, telah memanen padi 300 hektare hingga 13 Januari 2025, dari total luas areal sawah 500 hektare. Pelaksanaan panen padi dihadiri jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah, Badan Pusat Statistik (BPS), penyuluh pertanian, serta Kepala Kampung Kuripan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Lampung Tengah, Jumali, mengatakan, kunjungan ini dalam rangka mengawasi perkembangan hasil panen padi di Kampung Kuripan. Sementara di Lampung Tengah diprediksi akan dilakukan panen raya pada Februari-Maret, dengan luas panen mencapai 48.000 hingga 67.000 hektare.

Menurutnya, meskipun hasil panen cukup melimpah, petani di Kampung Kuripan gundah dengan harga gabah yang tidak sesuai harapan. Saat itu, harga gabah di tingkat petani berkisar antara Rp 5.500 hingga Rp 5.700 per kilogram. Jumali berharap ada perubahan harga yang sesuai dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) di tingkat petani sebesar Rp 6.500 per kilogram.

750 x 100 PASANG IKLAN

Kadis TPH Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Syarif, menyampaikan kondisi hampir sama. Ia mengatakan, di Kabupaten Banyuasin akan segera panen padi IP100 seluas 50 ribu hektare. Namun, harga pembelian gabah di tingkat petani di kisaran Rp 5.500 per kilogram.

“Kami berharap kepada Kabulog untuk segera membeli gabah petani di Kabupaten Banyuasin agar mereka terus semangat menjalankan aktivitas bertani,” kata Syarif.

Sementara di Kulonprogo, harga gabah bahkan lebih rendah. Para petani di Kulonprogo, salah satu sentra padi di Yogyakarta, mengungkapkan, gabah hasil panen raya mereka hanya dihargai Rp5.100 per kilogram. Kondisi ini membuat petani menanggung kerugian besar dan berharap Bulog segera turun tangan menyerap hasil panen sesuai ketentuan HPP.

“Informasi dari pemerintah, harga gabah harusnya Rp6.500. Tapi kenyataannya, kami hanya bisa menjual di harga Rp5.100. Artinya, kami rugi Rp1.400 per kilogram,” ungkap Ketua Kelompok Tani Mandiri, Pedukuhan 1, Bojong Panjatan, Kulonprogo, Yudi Indarto, saat ditemui di lokasi panen miliknya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Menurut Yudi, HPP sebesar Rp6.500 sebenarnya memberikan harapan besar bagi petani. Namun, tanpa intervensi Bulog, gabah mereka hanya diserap oleh tengkulak dengan harga jauh di bawah HPP.

Pages: 1 2 3
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Core Business

Bincang Kepo

Promo Tutup Yuk, Subscribe !