
“Tanam padi didukung ya. Kita kawal berikan alat mesin pertanian nanti. Sebelum saya datang kemarin, tim saya sudah kirim. Nanti saya tinggal ,ya Bu Direktur untuk membina,” kata Mentan Amran.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat menyampaikan keluhan mengenai kesulitan menjual hasil panen sayuran dan hasil laut. Meskipun mereka sudah terbiasa menanam sayuran, sering kali hasil panen yang mencukupi kebutuhan sendiri tidak dapat terjual. Tingginya pasokan sayuran dari Merauke menjadi kendala utama dalam memasarkan hasil pertanian mereka.
Menteri Amran berjanji akan meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk hadir dalam menyerap sayuran dari masyarakat. Ia juga mencatat pentingnya menyiapkan transportasi untuk pemasaran hasil panen, termasuk menjajaki peluang menjual sayuran ke pulau-pulau terdekat yang masih membutuhkan pasokan.
Mewakili masyarakat lokal, Plt. Kepala Distrik Ilwayab, Petrus Paulus Wabaya, mengungkapkan harapan agar pelibatan masyarakat dalam pertanian modern dapat menjadi penggerak ekonomi di Papua Selatan. Dia mengatakan Distrik Ilwayab mempunyai empat kampung yakni Wanam, Wogikel, Uli uli, dan Bibikem
Kementerian Pertanian berharap, melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, ekonomi pertanian di Papua Selatan dapat tumbuh dan berkembang, membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan pemerintah yang sedang mempersiapkan cetak sawah seluas 1 juta hektar di wilayah ini, peluang untuk meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan masyarakat semakin terbuka lebar. (ADV)