
“Targetnya per bulan, para millenial yang turun ke lahan kita sudah hitung akan mendapatkan 70 persen, pendapatan sekitar 20 juta rupiah, di atas gaji Menteri,” sebutnya.
Di tengah sambutan kepada para masyarakat yang hadir, Mentan Amran menarik salah seorang petani, Petrus Awi, yang mengusahakan jasa combine harvester sebagai contoh petani milenial berhasil.
“Dalam satu hari, panen empat hektar, dia (Petrus) dapat 6 juta rupiah. Kalau dikali dengan satu bulan, akan mendapatkan 180 juta rupiah. Saya ingin Petrus lainnya dari masyarakat lokal di sini,” harapnya.
Sementara itu, Mario Bendokbiran, petani millenial asli daerah Merauke saat ini mengolah optimalisasi lahan sebanyak 6 hektare, dari 50 hektare yang dimiliki dari program optimalisasi lahan.