160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Ketua DPR RI Titiek: Stok Beras di Sulsel Aman, Tapi Harganya Naik

Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi saat meninjau Gudang Bulog Panaikang, Sulsel.
750 x 100 PASANG IKLAN

Makassar,corebusiness.co.id-Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi mengapresiasi kesiapan stok beras di Sulawesi Selatan kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat, baik untuk konsumsi rutin maupun untuk mendukung program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional per 11 Agustus 2025, stok beras di Kanwil Bulog Sulselbar mencapai 508,8 ribu ton, termasuk 28,85 ribu ton di Gudang Panaikang I dan II. Secara nasional, stok beras Bulog tercatat 3,94 juta ton, didukung realisasi serap gabah/beras sebesar 2,80 juta ton setara beras atau 93.63 persen dari target 3 juta ton.

Sementara realisasi bantuan pangan beras secara nasional per 11 Agustus telah mencapai 325,74 ribu ton atau 89,11 persen dari total target 365,41 ribu ton. Khusus di wilayah Sulselbar, penyaluran telah mencapai 13,81 ribu ton atau 100 persen dari target, termasuk 1,71 ribu ton dari Gudang Panaikang.

Untuk program SPHP beras periode Juli-Desember 2025, realisasi sudah mencapai 16,74 ribu ton secara nasional, dengan kontribusi Sulselbar sebesar 2,21 ribu ton.

750 x 100 PASANG IKLAN

Titiek, begitu sapaan akrab Ketua Komisi IV DPR RI,  mengapresiasi kesiapan stok beras di Sulsel yang bahkan telah memanfaatkan gudang tambahan. Ia juga menyoroti penggunaan teknologi rice to rice machine untuk meningkatkan kualitas beras.

“Hari ini kami mengunjungi Bulog Makassar. Sekalian melihat rice to rice machine, yaitu mesin yang mengubah beras yang ada batunya, masih ada gabahnya, dan kualitasnya kurang bagus menjadi beras premium. Ini luar biasa, jadi bisa diterapkan di daerah-daerah lain. Saya pikir nanti juga untuk Koperasi Desa Merah Putih punya seperti ini, tapi yang lebih kecil, sehingga kualitas beras yang dihasilkan lebih bagus,” kata Titiek saat meninjau Gudang Bulog Panaikang bersama rombongan Komisi IV DPR RI dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, kemarin.

Titiek lantas mengingatkan pentingnya pemantauan harga di daerah sentra produksi.

“Untuk Sulsel, meski surplus beras, harga beras di sini memang sedikit naik. Ini memang tugas Bulog dan Badan Pangan Nasional untuk intervensi pasar. Kalau harganya naik, mereka harus melepas SPHP supaya harganya normal kembali. Mudah-mudahan secepatnya bisa normal,” ungkapnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Ia menambahkan, “Pers juga harus menyuarakan kalau di suatu daerah harganya lebih mahal agar Bulog memberi perhatian. Jangan sampai harga melambung dan rakyat yang dirugikan.”

Kepala Badan’ Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa pihaknya memantau pergerakan harga secara harian, sehingga intervensi dilakukan secara terukur melalui penyaluran SPHP. Karena itu, kata Arief, kolaborasi antara Bulog, pemerintah daerah, dan media sangat penting untuk memastikan distribusi tepat sasaran.

Arief menegaskan, ketersediaan stok yang kuat menjadi modal strategis dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga, terlebih di tengah tren kenaikan harga beras di sejumlah wilayah.

750 x 100 PASANG IKLAN

Pages: 1 2
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !