“Kami melakukan gerakan pengendalian intensif dengan metode gropyokan dan emposan. Dalam dua hari, jumlah tikus yang tertangkap mencapai 2.665 ekor. Pengendalian ini harus berkelanjutan dan dievaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya,” tegas Rachmat.
Keberhasilan pengendalian ini tidak lepas dari kerja sama yang solid dari berbagai pihak. Selain tindakan pengendalian, Kementan juga memberikan bimbingan teknis kepada petani untuk memahami karakteristik dan bioekologi tikus. Dukungan dari pemerintah daerah dan desa sangat penting untuk memotivasi petani dalam melaksanakan pengendalian tikus secara kompak.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Rohman, memberikan respon positif terhadap gerakan ini.
“Ini mengatasi dua masalah: potensi kerusakan pertanaman dan keresahan warga. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan demi kebaikan bersama,” ujar Rohman.
Kepala Desa Kutamakmur, Juhariah, juga mendukung upaya pengendalian ini.
“Kami akan memantau evaluasi pengendalian untuk menyongsong musim tanam baru. Pengendalian harus dilakukan secara menyeluruh agar tikus tidak semakin berkembang. Mari kita tuntaskan bersama,” pungkasnya. (ADV)