
“Kita ingin mendistorsi haga pasar karena banyak di beberapa daerah dan toko menjual diatas HET. Minyak goreng 1 liter HET nya Rp15.700 dijual lebih. Memang lonjakanya ada tapi kita ingin mendistorsi pasar supaya harganya sesuai HET,” jelasnya.
Wamentan Sudaryono juga meminta koordinasi yang lebih baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam operasi pasar, seperti ID Food, Bulog, dan PTPN, dengan dinas-dinas pangan di berbagai daerah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok.
“Saya minta ID Food, Bulog, PTPN dan semua yang terlibat di operai pasar ini juga terus berkoordinasi dengan dinas pertanian di masing-masing kabupaten dan provinsi. Misalnya, untuk bawang putih dan merah apakah ketersediaannya ada? Kalau ada harus segera dipasok dan seterusnya,” tuturnya.
Wamentan Sudaryono mengingatkan para pengusaha dan pedagang pasar untuk tidak berkongsi dengan para penjahat dan mafia pangan yang dapat merugikan harga dan nasib masyarakat Indoneisa.
“Saya ingatkan para pengusaha dan mafia tidak boleh nimbun atau ngatur timbangan, mengatur takaran dan seterusnya, tidak boleh. Apalagi berkongsi dengan kejahatan. Tidak boleh ada orang FOMO (fear of missing out) di bulan puasa. Kita tidak ingin bulan puasa masyarakat terganggu. Perintah Presiden jelas, harga sembako harus terjangkau dan tidak boleh naik dan memberatkan rakyat. Tidak boleh orang menari-nari di atas penderitaan rakyat,” jelasnya.
Dengan program operasi pasar yang diperluas dan diperpanjang ini, pemerintah berharap dapat menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok di seluruh Indonesia, terutama menjelang bulan puasa dan Lebaran mendatang. (Adver)