Dalam upaya meregenerasi petani, ICMI berkomitmen mendorong sarjana muda untuk terjun ke sektor pertanian. Mereka akan didukung dengan penyediaan lahan sewa, peralatan modern, serta pelatihan sesuai kebutuhan.
“Program ini tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga penguatan kelembagaan petani melalui pendekatan sosial engineering. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tani dapat mandiri dan benar-benar terbantu,” tegas Marwah.
ICMI menilai bahwa swasembada pangan harus menjadi prioritas nasional yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Ini seperti situasi darurat perang. Semua pihak harus terlibat, termasuk guru, cendekiawan, dan masyarakat umum. Jika semua bergerak bersama, swasembada pangan bukan hanya mimpi, tetapi akan menjadi kenyataan dalam waktu yang lebih singkat,” tambahnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, ICMI optimistis bahwa program Brigade Pangan akan menjadi katalisator dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan menciptakan kesejahteraan yang lebih merata di seluruh Indonesia. (FA)