
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Yudi Sastro mengatakan, penggunaan benih unggul ini dapat meningkatkan produktivitas komoditas tanaman pangan, karena bisa mempercepat antara jarak tanam dengan panen. Sehingga bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP).
“Untuk padi, misalnya, antara jarak tanam dengan jarak panen hanya 14 hari, sehingga dalam satu tahun bisa ditanam dan panen 4 kali atau IP400,” kata Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro.
Yudi Sastro menambahkan, pemerintah melalui Kementan pada tahun 2024 hingga 2025 memberikan bantuan benih bermutu dan varietas unggul baru untuk luasan lahan 2 juta hektare. Penggunaan benih bermutu dapat menigkatkan produktivitas padi sekitar 20-30 pesen. Selain itu, benih unggul yang diperbantukan merupakan varietas unggul baru yang dilepas oleh Kementan sekitar tahun 2015-2018.
“Potensi produktivitas varietas unggul baru tersebut lebih tinggi dari varietas exisiting sekitar 10-20 persen. Harapan kita tetap dapat mempertahankan produksi pangan pokok kita dengan bantuan benih bermutu dan penggunaan varietas unggul baru,” imbuh Yudi Sastro.
Kementerian Pertanian juga terus mendorong daerah melakukan optimalisasi lahan (Oplah) untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, serta memberikan kesejahteraan bagi petani.
Yudi Sastro mengatakan, saat ini dukungan dari aspek sumber daya lahan untuk memaksimalkan sektor tanaman pangan tidak ada masalah. Indonesia mempunyai lahan yang luar biasa, potensinya pun luar biasa besar. Kementerian Pertanian juga terus mengupayakan perluasan area lahan.