Untunglah kobaran api tak seluruhnya menjilat kios-kios onderdil dan aksesoris mobil. Sebagian penjual yang tokonya selamat dari kebakaran masih bertahan melanjutkan bisnis jualan onderdil di Pasar Cipete. Sebagian penjual lainnya mencoba berjualan onderdil mobil dengan mendirikan bedeng-bedeng di sebuah tanah kosong milik Kelompok Usaha Sinar Mas (KUSM).
Melihat prospek penjualan suku cadang mobil di sana sangat bagus, hal ini cepat-cepat dilirik KUSM. Alhasil, KUSM berhasil mengubah bedeng-bedeng itu menjadi bangunan kios lebih permanen. Yang selanjutnya mereka jadikan Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Duta Mas Fatmawati.
“Sebelum ada Duta Mas, di sini (Pasar Cipete) sangat ramai dan terkenal. Setelah terjadi kerusuhan Mei 1998, peluang itu dibaca oleh swasta. Maka, muncullah Duta Mas, sehingga terjadi rebutan konsumen,” kisah Kepala Pasar Cipete, Deddy Supandi, ketika itu.
Deddy mengutarakan, kelemahan Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Pasar Cipete, karena kurang memiliki areal parkir yang luas. Meski begitu, keberadaan Pasar Cipete sudah melekat di konsumen.