Mobil Mini Listrik Dacia Siap Diproduksi, Harga Rp 200 Jutaan

Jakarta,corebusiness.co.id-Merek mobil murah Dacia dari Renault meluncurkan prototipe kendaraan listrik (electric vehicle/EV) mini yang harganya, mungkin, kurang dari 15.000 euro, atau sekitar $17.625 (Rp 291,9 juta), Senin (6/10/2025).

Mobil konsep “Hipster” ini akan mulai diproduksi jika Uni Eropa setuju untuk menciptakan kategori mobil kecil baru, berukuran mungil, hanya sepanjang 3 meter (9,84 kaki), dan beratnya kurang dari 800 kg (1.763,7 lb).

Mobil terpendek yang beredar di pasaran Eropa saat ini, mobil kota T03 dari Leapmotor, lebih panjang 62 cm dibandingkan mobil mini Dacia.

Also Read:

Penjualan EV di AS Diprediksi Merosot seiring Berakhirnya Subsidi Pajak Kendaraan

“Hipster adalah sebuah konsep visi berani Dacia untuk mobilitas lokal, terjangkau, dan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar CEO Dacia, Katrin Adt, yang baru saja pindah dari Mercedes-Benz, dikutip Reuters.

“Jika ada peluang untuk memproduksinya secara massal, kami siap.” Imbuh Katrin.

Also Read:

Volvo Ancang-ancang Produksi Model Hibrida Baru untuk Pasar AS

Memotong Biaya

Mobil EV Hipster tiga pintu yang berbentuk kotak ini memiliki kecepatan sekitar 90 km per jam (55,92 mph), dengan jangkauan maksimum mencapai 150 km. Menurut data dari Dacia, rata-rata mobil menempuh jarak di bawah 40 km setiap hari dengan kecepatan rata-rata 56 km per jam.

Also Read:

Ramai-ramai Produsen EV Global Menggunakan Jasa Teknologi Tiongkok 

Dacia juga menyederhanakan Hipster untuk memangkas biaya produksi kendaraan. Mobil ini memiliki jok kanvas, perangkat elektronik yang sangat minim, jendela manual, dan tali untuk membuka pintu. Mobil ini kemungkinan akan hadir dalam satu warna, seperti abu-abu-biru pada prototipenya.

Renault dan Stellantis telah mempelopori kampanye untuk kategori mobil kecil baru di Uni Eropa—terinspirasi oleh Kei Car Jepang—yang akan hadir dengan lebih sedikit fitur wajib dibandingkan mobil besar, terutama dalam hal keselamatan.

Also Read:

Perkuat Pasar EV di India, BYD Kirim Unit ke-10.000 

Para pendukung berpendapat bahwa mobil perkotaan atau pinggiran kota dapat beroperasi tanpa banyak fitur ini, namun tetap aman, dan inilah satu-satunya cara untuk memangkas bobot dan harga secara signifikan.

Dacia memperkirakan harga rata-rata mobil baru naik 63 persen antara tahun 2001 dan 2020, dan pembeli Eropa membutuhkan model yang lebih terjangkau. Namun, kategori mobil kecil baru, yang sedang dibahas, kemungkinan akan disertai persyaratan.

Also Read:

Saham BYD Anjlok 30 Persen setelah Laba Kuartalan Turun Tajam

“Peraturan tersebut juga pasti akan mewajibkan kendaraan tersebut diproduksi di Eropa. Karena itu, kami juga perlu mengembangkan model industri mobil yang sesuai,” ujar Desain Merek Dacia, David Durand kepada kepada Reuters. (Red)

Also Read:

Kemenperin: Mulai 1 Januari 2026 Produsen Kendaraan Listrik Wajib Produksi di Indonesia