Factorial dan POSCO Gabungkan Sumber Daya Pengembangan Baterai Solid-State

Kelebihan dan Kekurangan

Menukil dari Microtex, menginformasikan baterai solid-state adalah pendekatan teknologi yang memiliki potensi lebih tinggi untuk keamanan yang lebih besar, kepadatan energi yang lebih tinggi, dan efektivitas biaya. Produk ini adalah masa depan untuk teknologi baterai di elektronik konsumen dan kendaraan listrik. Katoda, anoda, pemisah, dan elektrolit membentuk baterai lithium-ion.

Larutan elektrolit cair digunakan dalam baterai keadaan cair (baterai lithium-ion), yang diterapkan pada telepon pintar, perkakas listrik, dan kendaraan listrik. Di sisi lain, baterai ini menggunakan elektrolit padat daripada elektrolit cair seperti yang digunakan dalam baterai konvensional, seperti lithium-ion.

Also Read:

Volkswagen akan Investasi US$186 Miliar hingga 2030

Elektrolit padat sangat penting dan dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas baterai solid state EV. Mereka mudah terbakar, dan kemungkinan meledak dapat diabaikan. Contohnya adalah gelas lithium fosfat. Kepadatan energi tinggi dalam baterai ini.

Adapun kelebihan lain baterai solid-state, yaitu:

Also Read:

DFSK Hadirkan “Flood Care Program” untuk Dukung Korban Banjir di Sumatera dan Aceh

• Struktur sederhana: elektrolit padat bertindak sebagai pemisah yang mencegah kontak anoda dan katoda yang menghasilkan kepadatan energi yang lebih tinggi dan menghindari biaya pemisah.
• Tegangan tinggi: dekomposisi elektrolit padat tinggi yang pada gilirannya menyebabkan kepadatan energi yang tinggi.
• Elektrolit padat yang tidak mudah terbakar.
• Elektrolit tahan api.
• Tidak ada risiko kebocoran cairan elektrolit.
• Dapat digunakan pada suhu operasi yang lebih tinggi yang mengarah ke kisaran suhu operasi yang lebih besar.
• Kemungkinan penumpukan sel dalam satu paket.
• Struktur sel yang sederhana dan biaya produksi yang sederhana membuat baterai solid-state hemat biaya.
• Pengisian SSB enam kali lebih cepat daripada baterai liquid state.
• Masa pakai dapat bertahan hingga 10 tahun.

Sementara kekurangan baterai ini, yaitu:

• Dendrit adalah masalah paling serius dengan SSB, selain dari biaya. Dendrit adalah kristalisasi logam lithium yang dimulai pada anoda dan dapat menyebar ke seluruh baterai. Ini terjadi ketika ion dalam elektrolit padat bergabung dengan elektron untuk membuat lembaran logam litium padat karena pengisian dan pengosongan arus yang tinggi.
• Baterai ini tidak banyak digunakan dalam elektronik konsumen dan kendaraan listrik, karena harganya sangat mahal. SSB menunjukkan kinetika lebih lambat karena Konduktivitas ionik rendah, resistensi antarmuka yang tinggi, dan kontak antarmuka yang buruk. (Rif)

Also Read:

Juru Bicara Kemenperin Ungkap Kondisi Sebenarnya Industri Otomotif Nasional

Also Read:

PHEV dan BEV Terbaru, BYD ATTO 2 DM-i Jangkau 1.000 KM, BYD ATTO2 Comfort 430 KM