
“Kawan-kawan dari Jemaat Ahmadiyah adalah orang-orang yang dari awal menjadikan kedamaian sebagai sesuatu yang paling esensial,” katanya.
Ismatu berharap, anak-anak generasi muda saat ini mempunyai cara berfikir jauh ke depan dan tidak sempit dalam kehidupan beragama. Karena, perbedaan itu sesuatu yang sedari awal sudah ada.
“Dari awal Indonesia adalah negara yang heterogen, termasuk dalam beragama. Sehingga penolakan terhadap perbedaan itu harus menjadi fondasi dasar dari kemerdekaan kita dalam berfikir,” imbuhnya.
Ismatu juga berharap pemerintah memprioritaskan kehidupan beragama sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional. Menurutnya, hampir tidak mungkin negara seperti Indonesia yang masyarakatnya heterogen tidak ada campur tangan pemerintah. Tapi, posisi negara itu harus ada di tengah, tidak berpihak ke kiri dan kanan.