Jakarta,corebusiness.co.id-Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni melantik sebelas pejabat pimpinan tinggi madya untuk struktur baru Kementerian Kehutanan pada Senin (6/1/2025) di Jakarta.
Para pajabat yang dilantik tersebut menempati posisi baru dalam organisasi Kementerian Kehutanan yang baru selesai terbentuk sebagai hasil pemisahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pembentukan organisasi baru Kementerian Kehutanan tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 175 Tahun 2024 tentang Kementerian Kehutanan dan Perpres Nomor 182 tahun 2024 tentang Kementerian Lingkungan Hidup.
Menhut Raja Juli menegaskan pelantikan pejabat tinggi eselon I ini merupakan bagian dari penataan struktur organisasi baru dalam mengembangkan peranan Kementerian Kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan.
Raja Juli mengingatkan kepada pejabat yang baru dilantik bahwa tugas Kementerian Kehutanan ke depan tidaklah ringan. Sebagaimana visi Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045′, yang akan diwujudkan dengan 8 misi yang disebut Astacita, yang berisikan tentang pengokohan ideologi hingga demokrasi.
“Salah satu adalah Astacita 2, yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” kata Raja Juli.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah memiliki rencana besar dalam memanfaatkan lahan hutan sebagai cadangan sumber ketahanan pangan, energi, dan air.
“Kita sudah mengidentifikasi sekitar 20 juta hektare hutan yang bisa dimanfaatkan untuk cadangan pangan, energi, dan air. Ada potensi sekitar 1,1 juta hektare lahan yang bisa menghasilkan hingga 3,5 juta ton beras per tahun. Jumlah ini setara dengan total impor beras Indonesia pada 2023,” jelasnya.
Selain itu, disampaikan Raja Juli, pemerintah juga berencana menanam pohon aren sebagai sumber bioetanol. Satu hektare aren mampu menghasilkan 24 ribu kiloliter bioetanol.
“Jika kita menanam 1,5 juta hektare aren, kita bisa menghasilkan 24 juta kiloliter bioetanol, yang dapat menggantikan impor BBM sebesar 26 juta kiloliter,” imbuhnya.