
Kendala menembus market EV?
Kami masih mengalami kendala untuk pemenuhan kebutuhan industri EV, khususnya untuk roda empat. Permintaan baterai ABC Lithium lebih ke market EV roda dua.
Kondisi ini bukan semata persaingan ketat dengan produsen EV battery dari negara lain. Namun, lebih kepada teknis maupun aturan main di industri EV roda empat dari negara lain yang masuk ke pasar Indonesia. Kondisinya saat ini, pasar EV roda empat dibanjiri brand dari negara lain. Brand EV roda empat tersebut, sudah dilengkapi EV battery.
Jadi, unit-unit EV roda empat yang masuk ke Indonesia sudah di-develop di negara produsen tersebut.
Sekiranya, kelak, brand EV roda empat dari negara lain itu komponennya bisa dirakit di Indonesia. Menurut Anda?
Bisa saja komponen kendaraan roda empat brand asing itu dirakit di Indonesia. Tapi, development atau pengembangannya agak sulit di Indonesia. Karena, mereka juga tidak ingin menyebarkan pengembangan di semua tempat. Pasti dikumpulkan di satu tempat, yaitu di kantor pusat.
Kantor pusat itu tergantung yang punya siapa. Kalau yang punya orang Indonesia, kantor pusatnya ada di Indonesia. Kalau yang punya perusahaan Jepang, kantor pusatnya di Jepang. Jadi, seluruh pengembangannya ada di negara yang memproduksi mobil tersebut. Itulah yang membuat kesulitan bagi ICI masuk market industri EV roda empat.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, ICI menargetkan kapasitas produksi 256 MWh atau setara 25 juta baterai sel. Tanggapan Anda?
Memang benar. Saat ini kami baru memproduksi 100 MWh per tahun. Kapasitas produksi ABC Lithium masih lebih rendah dari kapasitas produksi LG, yang menargetkan 10 GWh, besarnya 100 kali lipat dari ICI. Misalnya, rekanan bisnis LG dari Hyundai memproduksi 100 unit EV roda empat, di mana satu unit mobil berkapasitas 50 kWh. Estimasinya, 50 kWh dikali 100 unit mobil, maka dibutuhkan kapasitas produksi EV battery sebesar 5 GWh.
Pabrik ICI bisa menerima jasa untuk memproduksi sel baterai produk brand lain?
Bisa, apabila ada perjanjian bisnis antara ICI dengan pemilik brand tersebut, yang saling menguntungkan.