Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pendapatan usaha di sembilan bulan pertama tahun ini ditopang oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal, di mana kinerja lini bisnis ini naik 17 persen menjadi US$2,01 miliar. Kemudian pendapatan penerbangan tidak berjadwal 6 persen, dan pendapatan lainnya juga naik 8 persen dibandingkan tahun 2023.
Irfan mengatakan, pertumbuhan pendapatan usaha di Kuartal III Tahun 2024 merefleksikan angkutan penumpang Garuda Indonesia Group, di mana hingga September 2024 volume penumpang menyentuh 17,73 juta orang atau menguat 24 persen. Rinciannya, dikontribusikan oleh angkutan Garuda Indonesia (mainbrand) 8,34 juta penumpang, melonjak 45 persen. Sedangkan, Citilink Indonesia 9,39 juta orang, naik 10 persen.
Mekanisme Mengganti Direksi dan Komisaris
Irfan Setiaputra sendiri resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan Rabu (22/1/2020) di Auditorium Garuda City Center (GCC) Garuda Indonesia Management Building, Komplek Perkantoran Soekarno Hatta. RUPSLB juga memutuskan mantan Kepala Barekraf, Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama Garuda Indonesia.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pihaknya mencari figur terbaik yang untuk mengelola flight carrier, Garuda Indonesia.
“Saya harap Pak Irfan Setiaputra bisa menjalankan amanah dengan baik, mengikuti prinsip Good Corporate Governance dan bisa membawa Garuda lebih baik lagi,” kata Erick, Rabu (22/1/2020).
Berbeda dengan Irfan Setiaputra yang masih “aman” duduk di kursi Direktur Utama Garuda Indonesia, ketika digelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 13 Agustus 2022, memutuskan posisi Triawan Munaf digantikan oleh Timur Sukirno sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Latar belakang Timur Sukirno adalah advokat senior dari kantor hukum Hadiputranto Hadinoto & Partners (HHP).