Danantara akan Merger 1.046 Perusahaan BUMN Menjadi 228 Perusahaan

Memangkas Perusahaan BUMN

Mendapat titah dari Presiden’ Prabowo untuk membenahi berbagai persoalan yang membelit BUMN, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan, ada beberapa tahapan yang dilakukan Danantara.

“Harapan Bapak Presiden tentu saja merupakan harapan dari rakyat Indonesia, bahwa pengelolaan BUMN bisa memberikan kontribusi signifikan bagi fiskal negara. Sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Dony seperti dikutip dalam program Special Talkshow CNBC Indonesia yang dipandu CEO dan Founder CT Corp, Chairul Tanjung.

Also Read:

Mendag Pimpin Ekspose Temuan Impor Tekstil Ilegal Senilai Rp 112,35 M

Dony menyebutkan tahapan untuk membenahi perusahaan-perusahaan BUMN. Pertama, Danantara melakukan business fundamental reviews dari setiap perusahaan yang ada di BUMN.

“Jumlah perusahaan di BUMN mulai dari perusahaan induk, anak, cucu, hingga cicit, sebanyak 1.046 perusahaan. Tetapi, ini juga perlu kita komunikasikan bahwa 97 persen deviden daripada BUMN berasal dari 8 perusahaan, dan sebanyak 52 persen perusahaan BUMN rugi. Total kerugian perusahaan BUMN, baik direct cost maupun indirect cost akibat inefisiensi dalam pengelolaan perusahaan, sekitar Rp 50 triliun setiap tahun,” ungkapnya

Also Read:

Sekjen HIPMI Anggawira: Merger BUMN Harus Dibarengi Penajaman Model Bisnis, Transparansi, serta Target Jelas

Dony menjelaskan, melalui tahapan business fundamental reviews, setiap  perusahaan dimasukkan ke dalam matriks. Setiap perusahaan akan dianalisis bidang bisnis, perkembangan usaha, kompetitornya, kapabilitas SDM, dan analisis lainnya.

“Tahapan ini kami lakukan supaya perusahaan termenej dengan baik,” ujarnya.

Also Read:

Presiden Prabowo Target Pendapatan Negara Tahun 2026 Rp 3.147,7 Triliun

Dony mencontohkan ada 18 perusahaan di BUMN yang bergerak di bidang logistik. Tetapi, ungkapnya, skill-nya kecil-kecil. Seperti, ada PT Angkasa Pura Logistik (APlog), PT Semen Indonesia Logistik,  PT Pelindo Solusi Logistik, dan lainnya. Tetapi, keberadaan perusahaan-perusahaan logistik itu tidak memberikan manfaat dan keuntungan signifikan.

Also Read:

Direktur PHE Bocorkan Strategi Sukses Transformasi di Industri Hulu Migas