
Putin kemudian berterima kasih kepada Kim atas keberanian para prajuritnya dalam bertempur di Ukraina dalam pertemuan bilateral di Wisma Negara Tiongkok. Pemimpin Korea Utara itu mengatakan ia bersedia melakukan apa pun yang ia bisa untuk membantu Rusia.
Trump Titip Salam
Dari luar Negara Tirai Bambu, rupanya Trump menyaksikan parade milter tersebut. Dalam sebuah unggahan yang ditujukan kepada Xi di Truth Social saat parade dimulai, Trump menyoroti peran AS dalam membantu Tiongkok mengamankan kemerdekaannya dari Jepang selama Perang Dunia II.
“Sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat,” sindir Trump.
Namun Kremlin mengatakan Putin tidak berkonspirasi melawan Amerika Serikat dan mengisyaratkan bahwa Trump sedang menyindir dalam pernyataannya.
Dalam resepsi mewah setelah parade di Balai Agung Rakyat, Xi menyampaikan kepada para tamunya bahwa umat manusia tidak boleh kembali ke “hukum rimba”.
Di luar kemegahan dan propaganda, para analis mengamati apakah Xi, Putin, dan Kim akan mengisyaratkan hubungan pertahanan yang lebih erat menyusul pakta yang ditandatangani Rusia dan Korea Utara pada Juni 2024, dan aliansi serupa antara Beijing dan Pyongyang, sebuah hasil yang dapat mengubah kalkulasi militer di kawasan Asia-Pasifik.
Putin telah menyegel kesepakatan energi yang lebih dalam dengan Beijing selama kunjungannya ke Tiongkok. Sementara pertemuan tersebut telah memberi Kim yang tertutup kesempatan untuk mendapatkan dukungan implisit bagi senjata nuklirnya yang dilarang.
Sudah 66 tahun sejak terakhir kali seorang pemimpin Korea Utara menghadiri parade militer Tiongkok. Kim juga berjabat tangan dengan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan, Woo Won-shik, sebelum parade dimulai, menurut kantor Woo.
Pyongyang telah menolak tawaran Seoul baru-baru ini untuk menstabilkan hubungan yang memburuk antara kedua Korea, yang secara teknis telah berperang sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. (Rif)