
Argentina, kata dia, akan menjadi kandidat lain untuk mengimpor dan pada akhirnya mengekspor kembali daging sapi Brasil ke AS.
Athenagro milik Nogueira tidak mengubah proyeksi akhir tahun untuk ekspor daging sapi Brasil setelah tarif 50 persen Trump atas produk-produk negara tersebut diberlakukan 6 Agustus 2025. Konsultannya memproyeksikan peningkatan ekspor daging sapi Brasil sebesar 7,5 persen tahun ini, menjadi 3,08 juta metrik ton. Hingga Juli, ekspor tersebut meningkat lebih dari 13 persen.
Sekretaris Perdagangan di Kementerian Pertanian Brasil, Luis Rua mengatakan, daging sapi Brasil membantu mengendalikan inflasi Meksiko. Belum jelas apakah Meksiko akan mengekspor kembali pasokan dari Brasil.
“Kami mengirimkannya ke Meksiko, tetapi kami tidak tahu persis apa yang akan dilakukan Meksiko dengan daging tersebut,” ujarnya kepada Reuters.
Sementara Ekonom Thiago de Carvalho mengonfirmasi ekspektasi adanya pergeseran arus daging sapi global, dengan Brasil berpotensi menjual ke pasar yang sebelumnya dilayani oleh eksportir Australia, misalnya.
“Faktor-faktor seperti ketatnya pasokan daging sapi global, yang dihadapi AS setelah jumlah ternaknya mencapai titik terendah dalam sejarah, juga dapat mengarahkan permintaan ke Brasil,” kata Carvalho.
Jepang, diperkirakan Carvalho, yang secara tradisional membeli daging dari AS, mungkin akan segera membuka diri terhadap produk Brasil.