Perlu Antisipiasi, mulai April Produksi Katoda Tembaga bakal Turun

Kelima, kenaikan harga tembaga yang signifikan telah menyebabkan peningkatan pasokan skrap tembaga dibandingkan sebelumnya, dan pabrik peleburan telah meningkatkan pembelian skrap tembaga, yang melengkapi kekurangan konsentrat tembaga.

Secara ringkas, menurut SMM, tingkat operasi sampel industri katode tembaga pada Maret adalah 87,68 persen, naik 4,86 ​​poin persentase MoM, di antaranya, tingkat operasi peleburan besar adalah 91,43 persen, naik 4,8 poin persentase MoM, tingkat operasi peleburan berukuran sedang adalah 81,37 persen, naik 4,56 poin persentase MoM, dan tingkat operasi peleburan kecil adalah 71,63 persen, naik 6,78 poin persentase MoM.

Untuk klasifikasi tingkat operasi peleburan yang menggunakan konsentrat tembaga sebesar 91,7 persen, naik 4,7 poin persentase MoM, terdiri dari tingkat operasi peleburan yang tidak menggunakan konsentrat tembaga (scrap tembaga atau anoda tembaga) adalah 68,1 persen, naik 5,7 poin persentase MoM. Faktor kenaikan karena peningkatan pasokan bahan baku menyebabkan tingkat operasi yang lebih tinggi.

Also Read:

RI Putuskan Gabung New Development Bank, Prabowo: ‘Booster’ Kuat untuk Strategi Transformasi

Memasuki April, menurut statistik SMM, tiga pabrik peleburan saat ini memiliki rencana pemeliharaan, dengan perkiraan volume yang terpengaruh sekitar 24.000 mt. Selain itu, meskipun pasokan konsentrat tembaga terbatas, beberapa pabrik peleburan telah mulai mengurangi jumlah konsentrat tembaga yang dipasok, tetapi dengan meningkatkan jumlah skrap tembaga dan anoda tembaga yang dipasok, produksi katoda tembaga tetap stabil.

“Setelah memperhitungkan komisioning pabrik peleburan baru di Tiongkok timur dan peningkatan utilisasi kapasitas pabrik peleburan di barat daya, total produksi domestik hanya akan mengalami sedikit penurunan,” tulis SMM, seperti dikutip Jumat (4/4/2025).

Also Read:

Harga Kobalt Indonesia Terkerek, Kecipratan Penangguhan Ekspor dari Kongo

Kontraksi produksi mulai April hingga Mei  

Berdasarkan jadwal produksi berbagai perusahaan, SMM memperkirakan produksi katode tembaga domestik pada April akan turun sebesar 5.800 mt MoM, turun 0,52 persen. Namun demikian, masih meningkat sebesar 131.200 mt YoY, naik 13,32 persen.  Secara kumulatif, produksi dari Januari hingga April meningkat sebesar 405.700 mt YoY, naik 10,39 persen. Tingkat operasi sampel industri katode tembaga pada April akan menjadi 87,34 persen, turun 0,34 poin persentase MoM.

Also Read:

Harga NPI di Pasar Tiongkok Meroket, Smelter Siap-siap Meraup Cuan

Penurunan produksi di antaranya terjadi untuk klasifikasi tingkat operasi peleburan besar akan menjadi 91,2 persen, turun 0,23 poin persentase MoM, tingkat operasi peleburan berukuran sedang akan menjadi 80,83 persen, turun 0,54 poin persentase MoM, dan tingkat operasi peleburan kecil akan menjadi 70,90 persen, turun 0,73 poin persentase MoM.

Tingkat operasi peleburan yang menggunakan konsentrat tembaga akan mencapai 91,4 persen, turun 0,3 poin persentase MoM, masing-masing tingkat operasi peleburan yang tidak menggunakan konsentrat tembaga (menggunakan skrap tembaga atau anoda tembaga sebagai gantinya) adalah 67,7 persen, turun 0,5 poin persentase MoM.

Also Read:

Indonesia Kerja Sama dengan Kerajaan Norwegia dalam Mencapai Target Iklim di Sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan

“Kami memperkirakan produksi pada Mei akan terus menurun, terutama karena peningkatan perawatan peleburan dan pasokan bahan baku yang ketat,” ungkap SMM. (Rif)

Also Read:

GT World Challenge Asia 2025 akan Digelar Pertama di Sirkuit Mandalika