
Jakarta,corebusiness.co.id-OPEC+ kemungkinan akan meningkatkan produksi minyak pada hari Minggu ini, seiring target produksi Oktober 2025.
OPEC+ telah membalikkan strategi pemangkasan produksinya sejak April dan menaikkan kuota sekitar 2,5 juta barel per hari, sekitar 2,4 persen dari permintaan dunia. Upaya ini untuk meningkatkan pangsa pasar, selain di bawah tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan harga minyak.
Namun, peningkatan tersebut gagal menurunkan harga minyak secara signifikan, yang diperdagangkan mendekati $66 per barel akibat sanksi Barat terhadap Rusia dan Iran, sehingga mendorong peningkatan produksi lebih lanjut di negara-negara pesaing seperti Amerika Serikat.
Peningkatan produksi lainnya, yang memproduksi sekitar separuh minyak dunia, berarti OPEC+ akan mulai mengurangi pemangkasan tahap kedua sebesar sekitar 1,65 juta barel per hari, lebih cepat setahun dari jadwal.
Perundingan berfokus pada penghentian pemangkasan produksi tersebut secara bertahap setiap bulan, dan kelompok tersebut telah mencapai kesepakatan prinsip untuk meningkatkan produksi setidaknya 135.000 barel per hari mulai Oktober.
Sumber OPEC+ kepada Reuters mengatakan, kenaikan produksi bulan Oktober bisa mendekati 200.000-350.000 barel per hari. Pada pertemuan terakhir mereka di bulan Agustus, OPEC+ meningkatkan produksi sebesar 547.000 barel per hari untuk bulan September.
OPEC+, yang beranggotakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) plus Rusia dan sekutu lainnya, mengadakan pertemuan daring pada hari Minggu ini pukul 12.30 GMT.
Harga minyak mentah Brent berjangka ditutup di level $65,50 per barel pada hari Jumat, turun 2,2 persen, tertekan oleh laporan ketenagakerjaan AS yang lemah dan ekspektasi kenaikan produksi OPEC+. Angka ini masih lebih tinggi dari level terendah tahun 2025 di dekat $58 pada April.
Menurut para analis, kenaikan produksi OPEC+ belum mencapai jumlah yang dijanjikan karena sebagian besar anggotanya memproduksi hampir mendekati kapasitas maksimal. Akibatnya, hanya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang mampu menambah pasokan ke pasar.
OPEC masih menerapkan dua lapisan pemotongan-pemotongan 1,65 juta barel per hari oleh delapan anggota, dan pemotongan 2 juta barel per hari oleh seluruh kelompok hingga akhir tahun 2026. (Rif)