
Hal ini membuat beberapa analis mempertanyakan seberapa besar dampak tarif AS yang lebih tinggi terhadap pembelian minyak India.
“Tarif sekunder belum cukup untuk menghentikan India membeli minyak Rusia. Pasar akan terus memantau aliran minyak Rusia ke India untuk mengukur dampak tarif sekunder, jika ada,” ujar Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING, Warren Patterson dalam keterangan tertulis.
Perang di Ukraina memengaruhi pasar minyak dengan cara lain karena serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia mengurangi operasi mereka, sehingga mereka terpaksa mengekspor minyak mentah yang tidak dapat mereka proses.
Rusia telah merevisi rencana ekspor minyak mentahnya dari pelabuhan barat sebesar 200.000 barel per hari pada Agustus dari jadwal awal setelah serangan minggu lalu. Informasi ini disampaikan tiga orang yang mengetahui masalah tersebut pada Selasa.