Jakarta,corebusiness.co.id-Pemerintah Prancis akan memusnahkan ribuan sapi milik petani yang terkena wabah penyakit kulit. Kebijakan ini menuai protes para petani. Mereka memblokir jalan sebagai bentuk penentangan terhadap kebijakan pemusnahan ternak skala besar oleh Pemerintah Prancis.
Untuk menghindari penyebaran wabah penyakit kulit terhadap ternak-ternak sapi milik petani, Pemerintah Prancis akan memvaksinasi 1 juta ekor sapi dalam beberapa minggu mendatang.
“Kami akan memvaksinasi hampir satu juta hewan dalam beberapa minggu mendatang dan melindungi para petani. Saya ingin menegaskan kembali bahwa negara akan mendukung para petani yang terkena dampak, kerugian mereka akan dikompensasi serta kerugian operasional mereka,” kata Menteri Pertanian, Annie Genevard, kepada jaringan radio lokal ICI, seperti dikutip, Sabtu (13/12/2025).
Penyakit kulit berbenjol adalah virus yang disebarkan oleh serangga yang menyerang sapi dan kerbau, menyebabkan lepuh dan mengurangi produksi susu.
Pemerintah Prancis menilai, meskipun tidak berbahaya bagi manusia, penyakit ini sering mengakibatkan pembatasan perdagangan dan kerugian ekonomi yang parah.
Terhadap sapi yang sudah terkena penyakit kulit, pihak berwenang memerintahkan untuk dilakukan pemusnahan terhadap seluruh kawanan ternak.
Pemerintah Prancis menyatakan, pemusnahan total kawanan ternak yang terinfeksi, bersamaan dengan vaksinasi dan pembatasan pergerakan, diperlukan untuk menahan penyakit dan memungkinkan ekspor ternak.
“Jika penyakit tersebut terus menyebar di peternakan, penyakit itu dapat membunuh setidaknya, 1,5 juta ekor sapi,” kata Genevard kepada harian Le Parisien dalam wawancara sebelumnya.
Para petani menganggap tindakan tersebut berlebihan. Mereka protes turun ke jalan. Sebagian Jalan Raya A64 di selatan Toulouse mereka blokir sejak Jumat sore. Menukil Reuters, sekitar 400 petani dan 60 traktor masih berada di tempat pada Sabtu pagi.
Pemerintah Prancis, yang didukung oleh serikat petani utama FNSEA, berpendapat bahwa pemusnahan total ternak yang terinfeksi diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit dan memicu larangan ekspor yang akan menghancurkan sektor tersebut.
“Vaksinasi akan diwajibkan karena vaksinasi merupakan perlindungan terhadap penyakit,” kata Genevard, seraya menambahkan bahwa pemusnahan total tetap diperlukan dalam beberapa kasus karena penyakit ini dapat bersifat asimtomatik dan tidak terdeteksi.
Namun, serikat saingan, menentang pendekatan pemusnahan sistematis, dan menyerukan Pemerintah Prancis mengutamakan protokol karantina terhadap sapi-sapi yang terkena wabah penyakit kulit.
Prancis mendeteksi 110 wabah di sembilan departemen dan memusnahkan sekitar 3.000 hewan, menurut Kementerian Pertanian negara tersebut. Pemerintah Prancis telah membayar hampir enam juta euro kepada para petani sejak wabah pertama pada 29 Juni. (Rif)