Sudaryono: BLT Hasil Efisiensi, Bukan Utang

Jakarta,corebusinees.co.id-Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan, tambahan anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 30 triliun bukan dari utang baru. Uang tersebut hasil penghematan dan efisiensi anggaran selama setahun pemerintahan berjalan.

Menurut Sudaryono, uang negara yang tidak terpakai mubazir itu, kini dikembalikan langsung ke kantong rakyat yang membutuhkan. Salah satunya untuk program BLT.

Ia menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto kembali menambah jumlah penerima BLT. Untuk periode Oktober sampai Desember 2025, bantuan ini akan diterima oleh 35 juta keluarga. Jumlahnya naik hampir dua kali lipat dari sebelumnya yang hanya 18 juta keluarga.

Also Read:

Wamenkeu Suahasil Jelaskan Aktivitas Ekonomi yang Dibiayai APBN

“Siapa saja yang dapat? Bantuan ini menyasar keluarga dalam kategori desil 1 sampai 4. Mereka adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan tekanan ekonomi. Dengan total dana BLT mencapai 100 triliun, pemerintah berharap daya beli rakyat tetap terjaga,” tutur Sudaryanto, seperti ditulis di akun Facebook pribadinya, Sudaryono, Minggu (19/10/2025).

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Gerindra Jawa Tengah tersebut juga mengutip harapan Presiden Prabowo, uang bantuan ini tidak habis untuk konsumsi. Warga bisa menggunakannya untuk modal usaha kecil atau kebutuhan sekolah anak.

Also Read:

Menkeu Purbaya Perkirakan Kuartal IV Ekonomi Tumbuh 5,67 Persen

“Pemerintah juga memastikan penyaluran BLT ini tepat sasaran dan transparan, agar tidak ada penyelewengan,” ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Mas Dar, langkah ini menjadi komitmen Presiden Prabowo dalam menjaga kesejahteraan rakyat, dengan kebijakan berbasis efisiensi dan keadilan sosial.

Also Read:

Presiden Prabowo Lantik Duta Besar LBBP dan Wakil Duta Besar RI untuk Negara Sahabat

BLT, kata dia, bukan sekadar bantuan, tapi bentuk nyata keberpihakan negara kepada rakyat.

Also Read:

Respon Menkeu Purbaya atas Pelantikan Anggito sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS