Prabowo juga menepis anggapan pemerintah tidak hadir. Menurutnya, puluhan ribu personil telah dikerahkan pemerintah di saat-saat pertama kali terjadi bencana di Sumatera.
“Mungkin ada pihak yang khawatir karena rakyat sekarang baru lihat Pemerintah Indonesia ternyata kuat. TNI kuat, Polri kuat, BNPB kuat, Basarnas kuat. Kita mampu kerahkan puluhan helikopter dalam waktu singkat,” terang Prabowo.
Belasan pesawat terbang Hercules, lanjutnya, setiap hari mengantar BBM untuk didistribusikan ke daerah-daerah terdampak bencana.
“Ini hanya bisa oleh negara yang kuat!,” pungkasnya
Prabowo mengakui, memang masih ada desa-desa yang terisolasi. Kendati demikian, setiap hari didatangi petugas melalui helikopter.
“Saya baru dari situ, dari Tamiang dan Bener Meriah (Aceh), kondisinya memang tidak gampang. Ketinggian daerahnya 1.800 (mdpl) dan berkabut. Jadi, penerbang-penerbang kita terbang tiap hari, ini adalah suatu hal yang perlu kita banggakan,” tuturnya.
Pemerintah, masih disampaikan Prabowo, akan segera membentuk satu badan yang menangani rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana hidrometeorologi di Sumatera. Badan ini segera membangun hunian-hunian sementara dan hunian tetap.
Bahkan, Presiden mendapat laporan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruar Sirait, per Minggu, 14 Desember 2025, mulai membangun 2.000 rumah. Prabowo berharap ke-2000 rumah tersebut dibangun untuk hunian tetap.
Prabowo memastikan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan rumah dan fasilitas umum dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). (Rif)