Jakarta,corebusiness.co.id-Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang kuartal III-2025 lebih rendah dibandingkan capaian kuartal sebelumnya.
“Mungkin lebih rendah sedikit, (tapi) sedikit di atas 5 persen lah,” kata Purbaya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan pimpinan Badan Pusat Statistik (BPS) di kantornya, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Sebagai perbandingan, pada kuartal II tahun 2025, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen. Itu artinya PDB Q3-2025 diproyeksi lebih rendah dari angka tersebut.
Meski demikian, Purbaya perkirakan ekonomi akan tetap membaik ke depan. Otoritas fiskal, kata dia, juga optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2025 akan berada di atas 5,5 persen.
“Yang paling penting ekonomi sudah berubah. Karena perekonomiannya membaik, dan message-nya itu dari pemerintah ke depan ekonominya akan lebih bagus,” kata Purbaya optimis.
Sementara itu, lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) pada 24 Oktober 2025 merilis Sovereign Credit Rating (SCR) RI pada peringkat BBB+, dua tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil.
R&I menilai inflasi Indonesia tetap stabil, dengan tingkat utang pemerintah yang tetap rendah, serta kebijakan moneter dan fiskal yang prudent. Namun, R&I menilai perlu asesmen lebih lanjut terhadap langkah pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kondisi fiskal yang tetap sehat dalam jangka menengah.
Lembaga pemeringkat asal Jepang ini memperkirakan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2025 akan tumbuh pada kisaran 5 persen, sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia di atas titik tengah kisaran 4,6 persen–5,4 persen.
R&I juga meyakini inflasi akan terjaga dalam kisaran target, sementara defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap rendah sekitar 1 persen dari PDB. Dari sisi fiskal, pemerintah tetap berkomitmen kuat untuk menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen dari PDB. (FA)